Spesies Jerapah Putih yang Sudah Langka Hanya Tinggal Satu Ekor Jantan

Hewan - Ada dua dari tiga spesies jerapah langka yang hanya ada satu-satunya di dunia telah hilang beberapa bulan lalu.

Ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka adalah hilangnya habitat (karena aktivitas manusia) dan perburuan liar.

Setelah ditelusuri, ternyata kedua jerapah itu sudah menjadi bangkai. Uni Internasional untuk Konservasi Alam menyatakan Jerapah Putih dan Jerapah Reticulated (Giraffa reticulata, spesies yang ditemukan di konservasi dan di seluruh Kenya utara) berada dalam kondisi terancam punah.

Berdasarkan investigasi dari Kenya Wildlife Service (badan konservasi utama di Kenya), hewan tersebut dibunuh dan dibantai oleh pemburu bersenjata.  

Tetnnya hal ini mebuat duka bagi pencinta hewan, Jerapah langka yang dilindungi di sebuah konservasi alam Kabupaten Garissa, Kenya, ini merupakan spesies jerapah berwarna putih. 

Dikabarkan hanya ada tiga spesies yang terdapat disana, yaitu betina, jantan, dan anaknya yang berumur 7 bulan.

Sementara Dua jerapah putih yang terbunuh itu adalah betina dan anaknya, sedangkan jerapah jantan masih berada di taman konservasi dan diperkirakan menjadi jerapah putih terakhir di dunia.

Hingga kini para pemburu jerapah putih itu masih belum terindentifikasi dan motif mereka masih belum jelas.  

Jerapah Putih menjadi spesies langka dan unik karena tubuhnya berwarna putih, putihnya bukan disebabkan penyakit albino, melainkan memiliki kondisi tubuh yang disebut leucism.

Keadaan ini juga menyebabkan hilangnya sebagian pigmentasi kulit. Akan tetapi, masih menghasilkan pigmen gelap dalam sel-sel jaringan lunak mereka.

Itulah mengapa Jerapah Putih memiliki mata gelap dan rambut ekor gelap. Menurut Northern Rangelands Trust Kenya pada 2016 pernah ditemukan satu spesies jerapah putih di luar Kenya, yaitu di Taman Nasional Tarangire Tanzania, Afrika, yang kini sudah tiada.

Kondisi leucisme telah banyak mempengaruhi mamalia, tetapi sangat jarang terjadi pada jerapah.

"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi kami (Ishaqbini Hirola Community Conservancy) dan Kenya secara keseluruhan," kata manajer konservasi Mohammed Ahmednoor.

"Kami adalah satu-satunya komunitas di dunia yang merupakan penjaga Jerapah Putih," Katanya dalam sebuah pernyataan di Twitter. 

Data dari Giraffe ConservationFoundation (GCF) menyebutkan kini ada sekitar 15.780 jerapah di alam liar.

Di mana jumlah tersebut ternyata telah mengalami penurunan habitat sekitar 56% dari 36.000 jerapah yang diperkirakan tetap hidup di alam liar 30 tahun yang lalu.**