Demi Masuknya Investasi, Sugiono Ungkap Prabowo ingin Perbaiki Birokrasi
Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono
Jakarta, Satuju.com - Presiden RI Prabowo Subianto disebut Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono menginginkan perbaikan birokrasi agar bisa berdampak pada naiknya investasi. Indonesia juga ingin memfasilitasi dan memudahkan investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia.
“Kami ingin kemitraan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab ini maju dan berkembang lebih konkret sehingga semua konteks yang dibuat selama tahun-tahun sebelumnya dapat dilaksanakan,” kata Sugiono saat menghadiri The 3rd UAE-Indonesia Roundtable Discussion di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 30 Januari 2025. Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, seperti Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem al-Dhaheri, Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed al-Mazrouei, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah.
Sugiono mengakui adanya kendala dalam berbisnis, salah satunya disebabkan oleh keterbatasan yang menghambat. Dia menegaskan sejumlah kendala yang menyulitkan investasi perlu diatasi.
“Saya ingin kembali apa yang dikatakan presiden, bahwa pemerintah Indonesia akan memfasilitasi, artinya menghilangkan hambatan dan hambatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sugiono mengungkap dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintahan harus ada tata kelola pemerintahan yang baik sekaligus birokrasi yang efisien.
“Saya kira yang harus kita lakukan adalah menjalankan tata kelola yang baik dalam bisnis dan juga di sektor pemerintah, menghilangkan semua hambatan yang tidak perlu agar semua rencana ini dapat berjalan,” ucapnya.
Sebelumnya pada Desember 2024, Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan realisasi investasi periode Januari hingga September 2024 telah mencapai Rp 1.261,43 triliun. Jumlah itu setara dengan 76,45 persen dari target yang dicanangkan, yakni Rp 1.650 triliun. Rosan Roeslani mengatakan, persentase investasi hingga kuartal III 2024 ini didominasi oleh penyertaan modal asing, yakni Rp 654,4 triliun atau setara 51,88 persen. Sementara itu, total penyertaan modal dalam negeri sebesar Rp 607,03 triliun atau 48,12 persen.

