Persaingan dalam Satu Tim, Murid Tertua Rossi Tak Sabar Saksikan Duel Bagnaia vs Marquez
Bagnaia dan Marquez
Jakarta, Satuju.com - Pada MotoGP 2025, rivalitas antara Francesco Bagnaia dan Marc Marquez dibungkus dengan rekan satu tim.
Bagnaia dan Marquez tampak terlihat baik-baik saja dari luar karena motor dan seragam mereka memiliki warna yang sama.
Sejauh ini, dua juara dunia itu masih menunjukkan imej untuk membuktikkan bahwa boks tim Ducati Lenovo sangat harmonis seperti musim-musim sebelumnya.
Namun, Bagnaia dan Marquez memiliki tujuan yang sama untuk memperebutkan gelar pada MotoGP 2025.
Pada balapan, sikap manis dan kedamaian yang diperlihatkan keduanya akan luntur karena Bagnaia dan Marquez akan berjuang sendiri-sendiri untuk kemenangan.
Pasalnya, baik Bagnaia dan juga Marquez tentunya juga memiliki ambisi yang sama untuk menjadi juara dunia.
Salah satu dari murid Valentino Rossi yakni Franco Morbidelli memprediksi persaingan antara Bagnaia dan Marquez sengit.
"Duel antara Pecco dan Marc akan sangat menarik," kata Morbidelli, dilansir dari Motorsport.
Murid tertua Valentino Rossi tersebut juga tak akan kaget jika Marquez langsung mampu melesat pada musim ini.
Marquez telah membuktikan bahwa ia mampu cepat dengan kuda besi baru sekalipun seperti yang ditunjukkan dengan motor Desmosedici GP23 pada musim lalu.
Baru datang setelah 11 musim memperkuat Honda, Marquez mampu mengasapi rider-rider yang tadinya bisa menang dengan Ducati tetapi berubah mengalami kesulitan.
Morbidelli berharap bisa menjadi saksi pertarungan antara Bagnaia dan Marquez dari dekat.
"Tahun lalu, Marc sudah menjadi pembalap terbaik dengan mengendarai GP23," kata Morbidelli.
"Saya juga penasaran untuk melihat bagaimana mereka melakukannya. Saya berharap dapat melihatnya dari dekat," kata pembalap berusia 30 tahun itu penuh harap.
Harapan menyaksikan duel Bagnaia vs Marquez dari dekat tidak terlepas dari keinginan Morbidelli untuk kembali bersaing di barisan depan.
Morbidelli pernah membuat kejutan tatkala menjadi runner-up MotoGP 2020.
Meraih tiga kemenangan, sosok yang akrab disapa Franky itu justru menjadi pembalap Yamaha nomor satu di klasemen akhir kendati cuma dibekali motor lama.
Menggunakan motor yang praktis sama selama dua musim menjadi keuntungan Morbidelli. Situasi serupa dialaminya lagi pada MotoGP 2025.
Musim lalu dibekali motor baru Ducati karena memperkuat tim satelit Pramac, Morbidelli mesti rela tidak mendapat upgrade saat pindah ke VR46.
Meski begitu, semangat Morbidelli bertambah. Salah satunya karena dia akhirnya membela tim bentukan Valentino Rossi setelah berkelana dengan tim-tim balap lain sejak meniti karier.
"Ini merupakan keuntungan kecil menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang belum mengganti motor dibandingkan tahun lalu," kata Morbidelli.
"Ini seperti menutup sebuah lingkaran, karena tidak seperti pembalap Akademi lainnya, saya belum pernah balapan dengan tim Vale (Rossi)."
"Dan ini datang di saat yang tepat, karena saya dan tim sedang dalam performa yang bagus," lanjut pembalap blasteran Brasil-Italia itu.

