Hamka Ditetapkan Satupena Sebagai Penulis Besar dari Sumatera Barat

DPD Satupena Sumatera Barat

Padang, Satuju.com – Provinsi Sumatera Barat dikenal sebagai gudang penulis dengan berbagai latar belakang dan bidang tekuni mereka.

DPD Satupena Sumatera Barat mendapat mandat dari Perkumpulan Penulis SATUPENA Pusat untuk memilih satu penulis besar atau inspiratif dari provinsi ini. Sebelum menetapkan pilihan, DPD Satupena Sumatera Barat terlebih dahulu meminta masukan dari berbagai pihak.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD Satupena Sumatera Barat, Sastri Bakry, dalam pertemuan di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Jalan Diponegoro No. 4, Padang, pada Senin (10/3/2025).

“Setelah menyepakati kriteria dan mendengarkan berbagai masukan, akhirnya ditetapkan Prof. Dr. Hamka sebagai penulis besar dari Sumatera Barat,” ujar Sastri Bakry.

Proses Pemilihan

Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Rahimi Siddik, S.IP., M.Si.; Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Prof. Ermanto, M.Hum.; Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Dr. Ronidin, MA; Koordinator Himpunan Media Sumbar (Hamas), Isa Kurniawan, S.Si.; Soesilo Abadi Piliang dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat; Kabid Layanan, Otomasi, dan Kerja Sama Perpustakaan, Fajri Rahmad Ersya, S.STP., M.Si.; serta Sekretaris DPD Satupena Sumatera Barat, Armaidi Tanjung.

Mereka kemudian menandatangani berita acara penetapan penulis besar dari Sumatera Barat.

Menurut Sastri Bakry, terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan penulis besar, di antaranya:

1. Sudah wafat.
2. Karyanya dikenal luas dan diterima secara nasional maupun internasional.
3. Karya-karyanya berdampak positif bagi masyarakat.
4. keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar) maupun kesaksian orang-orang yang mengenalnya.
5. Pesan-pesan dalam karyanya mencerminkan nilai budaya dan kearifan lokal Sumatera Barat.
6. Belum pernah mendapatkan penghargaan internasional.
7. Lahir di Sumatera Barat, minimal pernah berkarya di Sumatera Barat, atau memiliki garis keturunan Minangkabau.

“Dengan mempertimbangkan kriteria di atas, akhirnya satu nama ditetapkan, yaitu Prof. Dr. Hamka,” kata Sastri Bakry.

Pemilihan Ketat

Tim yang hadir menghimpun 32 nama penulis dari Sumatera Barat, termasuk usulan dari penasihat yang disampaikan melalui pesan WhatsApp. Setelah mempertimbangkan kriteria yang disepakati, jumlah penyaringan tersebut menjadi 10 nama, lalu dikerutkan lagi menjadi lima nama.

“Setelah itu, dari lima nama yang tersisa, tim mengemukakan berbagai argumentasi untuk menetapkan satu penulis besar dan hebat dari Sumatera Barat. Hamka dikenal sebagai sastrawan, filsuf, ulama, wartawan, penulis, dan guru yang mumpuni,” jelas Sastri Bakry.

Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Rahimi Siddik, berlangsung dari pukul 09.15 hingga 12.15 WIB. Proses kriteria dan nama penulis besar ini berjalan banyak.

“Terima kasih kepada DPD Satupena Sumatera Barat yang telah menginisiasi kegiatan ini. Semoga dapat menjadi inspirasi dalam menghargai dan mengenang para penulis hebat dari Sumatera Barat,” ujar Rahimi Siddik.

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Ermanto, M.Hum., menambahkan bahwa jumlah penulis dari kalangan pelajar di Sumatera Barat juga sangat banyak.

“Jika dilihat dari standar akademik, tentu jumlahnya semakin banyak,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Satupena Sumatera Barat, Armaidi Tanjung, mengakui bahwa Sumatera Barat memiliki banyak penulis yang karyanya telah dikenal luas di dalam maupun luar negeri.

“Penentuan siapa yang layak disebut penulis hebat tentu menimbulkan memuat, karena masing-masing memiliki kelebihan. Namun, setelah memuat panjang, akhirnya dengan suara bulat menetapkan Hamka sebagai penulis besar dari Sumatera Barat. Semoga ke depan ini menjadi tonggak sejarah dalam memuliakan para penulis, misalnya dengan mengupas karya-karya Hamka,” tutupnya.