Marquez Ngebut di Ducati, Jorge Martin Santai: Tak Ada Dendam

Jorge Martin

Jakarta, Satuju.com - Pembalap Aprilia, Jorge Martin, masih harus menahan diri bersaing bersama Marc Marquez. Dia lebih banyak mengatur pola pikir untuk mempersiapkan comeback setelah cedera.

Absennya Jorge Martin di awal musim beriringan dengan prestasi melejit Marquez.

Saat sang juara dunia bertahan hanya bisa duduk manis menonton balapan dari rumah, Marquez telah menyapu bersih dua seri perdana di GP Thailand dan GP Argentina.

Pemandangan tersebut menjadi hal yang mungkin menyesakkan bagi Martin.

Pasalnya, kursi yang ditempati Marquez di Ducati Lenovo itu hampir saja sudah digenggam Martin.

Seperti diketahui, Martin sebelumnya sudah nyaris bernaung di tim pabrikan Ducati setelah kesepakatan verbal di pertengahan tahun lalu.

Penampilan memukaunya bersama tim satelit Pramac di musim lalu telah membuat dia diproyeksikan menjadi rekan setim Francesco Bagnaia.

Namun, semua berubah seketika secara sepihak, setelah Ducati lebih memilih Marquez.

Rasa sakit 'dikhianati' keluarga tim sendiri tentu dirasakan Martin.

Apalagi sekarang dia masih belum bisa ikut bertarung, untuk membuktikan diri setelah akhirnya memilih berlabuh ke Aprilia.

Daripada berlarut-larut mengingat kejadian pahit itu, Martin lebih memilih fokus untuk mencapai tujuannya sendiri setelah mendapatkan keluarga baru di pabrikan Noale.

Dia juga menegaskan tidak menyimpan dendam apapun pada Ducati atas pilihan mereka mendatangkan Marquez.

“Tampaknya semuanya berjalan sesuai seperti itu tapi kemudian tiba-tiba semuanya berubah,” kata Martin legawa, kepada La Gazetta dello Sport.

"Hidup memang seperti itu, Anda harus beradaptasi dan belajar. Saya fokus pada apa yang harus saya lakukan: memenangkan Kejuaraan Dunia."

"Saya tidak menyimpan dendam terhadap siapa pun," tandasnya.

"Ada sesuatu dalam diri saya yang mengatakan bahwa kami tidak akan bisa sepakat. Bahkan, saya sudah memahaminya sebelum mereka (Ducati) memberi tahu saya dengan jelas, sehingga saya sudah mendaratkan truk Massimo Rivola (CEO Aprilia)," kenangnya.

Pembalap asal Spanyol itu sekarang lebih berpikir dari sudut pandang lain. Berada di tim baru, Aprilia, dia bisa mendapatkan tantangan dan tentu saja pengalaman baru.

Semua memang tidak akan berjalan mudah begitu saja, tapi bukankah itu yang disebut jiwa penyuka tantangan?

“Dan kemudian saya suka tantangan,” kata Martin.

"Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada mencoba menang lagi dengan motor yang belum pernah memenangkan kejuaraan Dunia."

“Saya senang seperti ini,” ucap pembalap berjuluk Martinator.

Martin telah melewatkan dua seri balapan pertama musim ini. Dia juga akan absen di seri ketiga GP Americas 2025 (28-30 Maret).

Ada prediksi bahwa Martin baru akan kembali mengaspal di bulan depan. Jika bukan di GP Qatar, kemungkinan dia baru bisa kembali ke GP Spanyol di Jerez.

Satu hal yang pasti, Martin menegaskan bahwa kembalinya dia bukan untuk langsung mengejar kemenangan.

"Pemulihan berjalan dengan baik. Ini agak lebih lambat dari yang saya harapkan. Namun, ini masih masuk dalam rentang waktu yang diperkirakan dan akan menjadi kesalahan kalau malah terburu-buru," ungkap Martin.

"Karena jika buru-buru, akan berisiko membuat semuanya jadi memakan waktu lebih lama."

"Saya berharap sudah bisa berada di Qatar, tapi hanya jika sudah mendapat izin dan tidak ada risiko apa pun."

"Mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk kembali dan mencoba menang secepat mungkin, sepertinya akan menjadi cara 'terbaik' untuk cedera lagi," kata Martin.

"Saya tidak dapat menjamin kemenangan atau bahkan posisi lima besar. Tapi saya dapat menjamin bahwa saya akan melakukan yang terbaik, saya akan selalu berusaha menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri. Dengan begitu, kemenangan akan datang sebagai hasilnya," jelas Martin.

Soal performa Marc Marquez yang sudah langsung menggigit dengan menyapu bersih dua seri awal, Martin juga tidak kaget sama sekali.

“Kemenangan Marc bukanlah sesuatu yang tidak diperkirakan siapa pun,” ucap Martin.


BERITA TERKAIT