Kisah Nusi Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Berlantai Tanah Liat Warga Serang

Rumah Nusi beralamat Kampung Cibawang, RT.04/RW.06, Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten. (Poto/ist).

Serang (Banten), Satuju.com - Nestapa mendalami kehidupan seorang warga lanjut usia di Kampung Cibawang, Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten.

Hidup sebatang kara di sebuah rumah bilik reyot yang nyaris roboh, sosok renta ini telah bertahan dalam batasan selama belasan tahun tanpa pernah memperhatikan perhatian dari pemerintah.

Rumahnya berdinding bambu anyaman yang rapuh, berlubang di sana-sini, dengan atap bocor yang tak mampu menahan derasnya hujan. 

Lantai tanah liat yang becek saat hujan turun menjadi Saksi bisu kesunyian dan penderita yang dialaminya. 

Tanpa air bersih yang layak, hari - harinya hanya ditemani sepi dan harapan yang perlahan memudar.

Menurut warga sekitar, laki-laki yang lebih dikenal dengan panggilan Nusi sudah lama ditinggal keluarga. Nusi beralamat di Kampung Cibawang, RT.04/RW.06, Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten. Tak memiliki penghasilan tetap, ia bertahan hidup dari belas kasih orang, yang sesekali datang mengantarkan makanan atau sekadar melihat keadaannya.

"Nusi itu orang baik, tapi memang sudah lama sekali tidak ada perhatian dari pemerintah. Kami ingin membatu tapi sebatas kemampuannya," ucap seorang warga setempat kepada awak media dengan mata berkaca - kaca. pada Sabtu (03 Mei 2025).

Mirisnya, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal Nusi atau sekadar memberikan bantuan hidup layak.

Keberadaan Nusi seakan-akan luput dari catatan negara yang menjanjikan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kisah pilu ini cermin menjadi potret kemiskinan yang masih mengakar kuat di pelosok negeri. 

Harapan kini tergantung pada uluran tangan dermawan dan langkah nyata dari pemerintah agar Nusi tidak terus menjalani hari orang tua dalam kematian dan kesendirian yang menggemparkan hati. (PJC/Baihaqi)