Ketua DPD PETIR Kuansing Soroti Dugaan Pencemaran Sungai Singingi oleh Limbah Pabrik PT SIM

Dampak Pencemaran Sungai Singingi oleh Limbah Pabrik PT SIM

Kuansing, Satuju.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tri Karya (PETIR) Kabupaten Kuantan Singingi, Daniel Saragi, juga menyoroti peristiwa matinya ribuan ikan di aliran Sungai Singingi. Kejadian ini diduga kuat akibat pencemaran limbah dari Pabrik PT Sinergi Inti Makmur (SIM) yang berlokasi di Desa Logas Hilir, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing.

Pencemaran ini tidak hanya berdampak pada warga di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, tetapi juga menyebar hingga ke wilayah Kampar Kiri, tempat Sungai Singingi bermuara ke Sungai Kampar Kiri. Masyarakat setempat melaporkan banyaknya ikan mati yang ditemukan di sepanjang aliran sungai, yang memicu kekesalan warga terhadap kondisi lingkungan yang tercemar.

Daniel Saragi meminta Bupati Kuansing, Dr. Suhardiman Amby, untuk segera turun tangan dan menyetujui permasalahan ini. “Jangan sampai ada korban dari masyarakat akibat limbah pabrik ini. Jika hasil uji sampel membuktikan bahwa limbah PT SIM menyebabkan matinya ikan, maka izin operasional perusahaan harus dicabut,” tegas Daniel, yang juga merupakan warga Kecamatan Singingi.

Ia menambahkan bahwa pemerintah tidak boleh mengabaikan keselamatan dan kelestarian lingkungan demi alasan investasi. “Apalagi lokasi pabrik sangat dekat dengan pemukiman masyarakat. Pemerintah harus mempertimbangkan dampak jangka panjang yang dapat memicu konflik antara warga dan perusahaan,” lanjutnya.

Daniel juga mendesak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau untuk segera melakukan penyelidikan langsung ke lapangan. “DLHK harus turun melihat langsung kondisi aliran Sungai Singingi. Limbah yang diduga sengaja dibuang ini telah merugikan banyak pihak dan tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

Sementara itu, tim Ormas PETIR Kuansing mengaku telah mencoba menghubungi DLHK Provinsi Riau untuk meminta klarifikasi, namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait.

Masyarakat Singingi berharap agar PT SIM bertanggung jawab atas kejadian ini. Mereka juga mendukung penuh seruan berbagai pihak agar kasus kontaminasi sungai ini diselesaikan secara tuntas, guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.