Dedikasi Tanpa Batas: Haji Rafee Kembangkan UMKM dari Kantong Pribadi
Dedikasi Haji Rafee Menumbuhkan UMKM di Pesisir Bengkalis
Sungai Pakning, Satuju.com – Suasana haru dan syukur mengalir lembut di tepian Pantai Sungai Pakning, Kamis pagi 6 Juni 2025. Di Cafe Belalang yang keren, puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari dua desa dan satu kelurahan, menyambut kedatangan H. Muhammad Rafee, Anggota DPRD Bengkalis yang akrab disapa Haji Rafee.
Bukan sekadar kunjungan biasa. Di tangan mereka, secara bergantian, Haji Rafee menyerahkan sesuatu yang lebih dari sekedar uang : sepercik harapan dan bukti nyata komitmen.
Rp 10 Juta Tiap Bulan, Janji yang Tak Pernah Pudar
Seperti bulan-bulan sebelumnya, Haji Rafee kembali menyalurkan sebagian gajinya sebagai anggota dewan. Kali ini, dana sebesar Rp 20 juta untuk periode April dan Mei 2025, diserahkan kepada 40 pelaku UMKM. Mereka berasal dari Kelurahan Sungai Pakning (20 orang), Desa Pakning Asal (10 orang), dan Desa Sejangat (10 orang), semuanya di Kecamatan Bukit Batu.
Proses penyerahan berlangsung sederhana namun penuh kehangatan, didampingi tim setianya: Jefrizal, Dade Arisandi, Tri Buana, Wawan Irnawan, Amat Eton, dan Dani.
Bagi Haji Rafee, ini bukan program insidental. Ini adalah janji kampanye yang dipegang teguh sejak awal menjabat.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan amanah yang saya emban,” ujar Haji Rafee dengan suara tenang namun penuh keyakinan. "Gaji yang saya terima bukan semata-mata hak pribadi, tapi ada bagian yang harus dikembalikan untuk memajukan masyarakat, khususnya para pejuang ekonomi kecil di dapil saya." Tuturnya.
Dari Gaji ke Tangan Pejuang Ekonomi Kecil
Pria yang mewakili Dapil Bukit Batu, Siak Kecil, dan Bandar Laksamana ini menjelaskan filosofi di balik aksinya.
"Saya melihat langsung potensi besar dan juga tantangan yang dihadapi saudara-saudara kita pelaku UMKM. Modal seringkali menjadi penghalang besar untuk berkembang. Mereka punya semangat, punya keterampilan, hanya butuh suntikan awal untuk bisa lebih mandiri dan berdaya saing," paparnya.
"Alhamdulillah, saya diberikan kesempatan dan rezeki. Mengalokasikan Rp 10 juta setiap bulan dari gaji saya sebagai anggota DPRD Bengkalis, untuk modal usaha mereka, bagi saya, ini investasi nyata bagi perekonomian akar rumput di wilayah kita." Katanya.
Air Mata Haru dan Doa yang Tulus
Komitmen konsistensi Haji Rafee itu bukan sekedar angka. Ia terpancar jelas di wajah-wajah para penerima bantuan. Ada air mata haru, senyum syukur, dan jabatan tangan erat penuh rasa terima kasih.
Syifa Riwaida, pelaku UMKM di bidang kuliner dari Desa Pakning Asal, tak menyembunyikan rasa syukurnya.
"Bantuan Bapak Haji Rafee ini sangat berarti. Modal ini akan saya pakai untuk menambah peralatan dan bahan baku, agar usaha saya bisa lebih berkembang lagi, bisa lebih menghidupi keluarga," ujarnya dengan suara bergetar.
Rasa serupa diungkapkan M. Junaidi dari Desa Sejangat.
"Semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak Haji Rafee. Beliau buktikan janjinya dengan tindakan nyata. Kami berharap banyak pejabat lain yang bisa meneladani beliau, benar-benar memperhatikan dan membantu rakyat kecil seperti kami," doanya tulus.
161 UMKM Terangkat, Rp 87 Juta Terealisasi: Sebuah Dedikasi yang Berbuah Nyata
Data berbicara lebih keras. Meski belum genap satu tahun menjabat sebagai anggota DPRD Bengkalis, dedikasi Haji Rafee sudah menghasilkan buah yang konkret. Total 161 pelaku UMKM dari tiga kecamatan dalam dapilnya (Bukit Batu, Siak Kecil, Bandar Laksamana) telah merasakan manfaat program penyaluran modal dari gajinya ini. Akumulasi dana yang telah disalurkan mencapai Rp 87 juta.
Angka itu bukan sekadar statistik. Itu adalah 161 cerita usaha yang mendapat napas baru, 161 keluarga yang berpeluang lebih sejahtera, dan 161 bukti bahwa komitmen politik dapat diwujudkan dalam aksi kemanusiaan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Di tepian Pantai Sungai Pakning, Haji Rafee tidak hanya mengirimkan uang. Ia menabur benih kepercayaan dan keadilan ekonomi. Setiap Rp 10 juta yang disalurkannya setiap bulan adalah pengingat bahwa di tengah hiruk pikuk politik, masih ada ruang bagi hati yang tulus mengabdi untuk rakyat. Perjalanannya masih panjang, namun langkah pertama ini telah meninggalkan jejak harapan yang di tanah Bengkalis.

