"SUARA HATI ANAK PULAU TERLUAR, MENCETAK UANG DI DESA, MENUJU SWASEMBADA, MENJAGA INDONESIA RAYA"

Agroforestry Penyelesaian Persoalan Kerusakan Kawasan Hutan, Willy Lesmana Putra Mendukung P-IPMPL dan K-SBD 

Pekanbaru, Satuju.com - Agroforestri atau dengan kata lain menggabungkan antara Tanaman pertanian, peternakan dan tanaman kehutanan, sehingga program agroforestri diyakini akan memberikan solusi dalam penyelesaian permasalahan kerusakan kawasan hutan gambut maupun kawasan hutan memiliki postur tanah mineral dan sekaligus mensinergikan dari program Presiden Prabowo Subianto-Gibran Raka Bumi Raka yaitu menuju swasembada pangan dan swasembada energi.

Ket.poto: Pembibitan pohon Gerunggang menjual bibit.

Dalam penerapan konsep agroforestri sejauh ini telah diuji coba oleh Koperasi Produsen Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (Kop-P-IPMPL) dan Koperasi Konsumen Sri Bina Daerah (Kop-K-SBD) di areal lahan Gambut pulau Bengkalis. Pulau yang merupakan salah satu dari pulau kecil terluar Indonesia diundang langsung dengan negara malaysia sesuai tertua dalam Kepres No 6 tahun 2017 tentang penetapan pulau-pulau kecil terluar Indonesia. Lokasi uji coba yang dilakukan oleh kedua koprasi tersebut tepat di areal Desa Air Putih dan Desa sungai Alam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis.

Uji coba konsep Agroforestri dilakukan pada areal lahan gambut yang luasnya kurang lebih lima hektar. lahan gambut tempat uji coba dilakukan, boleh dikatakan sebelumnya, setiap tiga tahun akan memberikan kontribusi terjadinya Kebakaran di Propinsi Riau, kini atas inisiasi yang dilakukan oleh kedua Koperasi yang didampingi oleh Poetra Nusantara Institut Jakarta dan Pengurus Kadin Pusat menghasilkan hasil yang cukup luar biasa untuk gambaran penyelesaian kerusakan kawasan hutan yang terjadi di Propinsi Riau.

Penelusuran langsung kelapangan oleh sejumlah awak media dilokasi uji coba program agroforestri tempat nya di jalan lintas sungai alam-selat baru desa sungai alam dan desa air putih Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau, tumbuhan pohon endemik kehutanan yang di gunakan untuk kombinasi dengan tanaman pangan yaitu pohon Gerunggang atau dalam basa latinya (Cratoxylum arborescens). Pola tanam pohon gerunggang yang diterapkan dalam program tersebut berjarak rumpun, per setiap rumpun sebanyak empat pohon, kemudian antara rumpun ke rumpun lain nya berjarak 6-7 meter. Diantara ruang jarak rumpun pohon hutan endemik tersebut di tanami dengan tanaman pangan jenis nenas, pisang, jagung, kacang panjang, kopi. Kemudian untuk pakan ternak Kaliandra dan rumput gajah.

Menurut Solihin ketua Koperasi Produsen IPMPL yang didampingi oleh pengurus Koperasi Konsumen SBD selaku penggagas dari program tersebut menjelaskan, bahwa konsep agroforestri dapat menyelesaikan Persoalan mudharat menjadi manfaat yaitu dari kawasan hutan berlahan gambut serta kawasan hutan ber postur tanah mineral yang telah gundul oleh ulah tangan-tangan manusia. “Jika kita tidak menyiapkan konsep dan pelaksanaan kegiatannya dari sekarang hingga ratusan tahun ke depan atau konsep harmonisasi antara alam dan manusia, dampak dari pertumbuhan penduduk semakin pesat, kebutuhan semakin meningkat, secara otomatis jangan kan kawasan hutan yang telah gundul, kawasan hutan yang penuh dengan kayu pun akan berobah fungsi baik secara ilegal maupun legal menjadi nya kawasan organisasi maupun pertanian,” papar mantan aktivis itu. Minggu (6/7/2025).

Oleh karena itu konsep agroforestri menurut Solihin harus diterapkan oleh pemerintah mulai dari saat sekarang secara terpimpin "Sejauh ini lahan uji coba untuk program agroforestri yang sedang kita lakukan seluas kurang lebih lima hektar, target berikut nya untuk mendemplot pelaksanaan program sekala besar yaitu diatas lahan seluas 3283 hektar hak pengelolaan melalui skema Perhutanan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada Koperasi Sri Bina Daerah mintra dari Koperasi Produsen IPMPL. 

Desain yang sedang kami siapkan pada lahan tersebut, kami akan mengidentifikasi dulu masing-masing profesi pekerjaan masyarakat. Contoh jika nanti masyarakat yang berprofesi sebagai peternak Sapi mencapai lima ratus kepala keluarga, maka bagaimana setiap KK masyarakat dapat memelihara Sapi sebanyak lima belas ekor sapi Limosin. Peternakan sapi tersebut di kandangi, kemudian sebelum sapi didatangkan, masing-masing masyarakat harus sudah menanam pohon hutan endemik pola rumpun untuk tiga hektar per setiap KK. Kemudian di sela jarak tujuh meter antara rumpun tanaman kehutanan ditanami dengan pakan sapi jenis Kaliandra untuk persiapan pakan sapi nya dan batang dari pohon Kaliandra dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pengganti batu bara. 

Terkait dengan permodalan kita akan berupaya menggandeng sejumlah investasi lokal maupun investasi luar, yang terpenting investasi tersebut memiliki konsep yang sama dengan kita yaitu duduk sama tinggi berdiri sama rendah. Konsep yang kita bangun ini bagimana masyarakat bertanggung jawab kepada pemerintah dan pemerintah bertanggung jawab terhadap masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama yaitu Indonesia maju. Selain itu perlu kita ingatkan bersama sejarah telah membuktikan bahwa bangsa kita ini adalah bangsa pejuang bukan bangsa pengemis, kita bisa menjadi buruh tapi untuk menjadi bos ditanah tumpah darah kita,” jelasnya.

Agroforestri yang mengandung kawasan makna jelas Solihin lebih lanjut, bertujuan hutan yang telah gundul terutama kawasan hutan gambut bagi masyarakat bisa lestari kembali, gambut terjaga, ekonomi produksi, dari hutan pohon yang ditanami Kembali masyarakat akan dapat nilai komersilnya dari penjualan korban, untuk kebutuhan peningkatan ekonomi masyarakat jangka pendek dan menengah dari hasil pertanian, Peternakan, sistem perikanan air tawar Deplok UMKM sesuai dengan profesi masing-masing. Ia menegaskan pemaparan-pemaparan garis besar telah dituangkan dalam Buku "SUARA HATI ANAK PULAU TERLUAR, MENCETAK UANG DI DESA, MENUJU SWASEMBADA, MENJAGA INDONESIA RAYA".

Willy Lesmana Putra yang menjabat
Direktur Eksekutif Poetra Nusantara Institute, Ketua Komite Tetap Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kadin Republik Indonesia, Ketua Dewan Pembina Komunitas UMKM Naik Kelas Nasional, serta pendamping dari Koperasi P-IPMPL dan Koperasi K-SBD menyatakan “Mendukung penuh aksi nyata pelaksanaan Program Agroforestri pada Hutan Gambut yang Terdegradasi (rusak) dengan Pola Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau”.

Dari awal pelaksanaan program Agroforestri di Hutan Gambut, kami berkomitmen untuk terlibat mendukung dari sisi Sosialisasi, Advokasi, Pembinaan dan juga Pendampingan pada Program Agroforestri tersebut.

Agroforestri pada hutan gambut yang terdegradasi (rusak) akan berdampak positif bagi perbaikan fungsi hutan gambut itu sendiri atau dengan kata lain berdampak langsung pada pelestarian alam dan juga memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar dan masyarakat juga sebagai petani yang terlibat. 

Agroforestri juga memberikan potensi positif diantaranya potensi lapangan kerja, potensi peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan juga potensi peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal.

Agroforestri pada hutan gambut yang terdegradasi yaitu dengan dilakukannya penanaman kembali atau penghijauan kembali hutan gambut yang rusak dengan tanaman asli endemik nya hutan gambut seperti pohon geronggang, meranti, pulai, ramin dan tanaman hutan gambut lainnya dengan diselingi tanaman-tanaman pertanian dan peternakan untuk mendukung Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo demi tercapainya swasembada pangan.

Dengan dilaksanakannya Program Agroforestri pada hutan gambut yang terdegradasi secara nyata, disiplin, terukur dan berkelanjutan menjadikan swasembada pangan bukan lagi sekedar wacana serta pelestarian alam dan rehabilitasi hutan tidak lagi menjadi sekedar narasi-narasi dalam landasan teori.

Sekali lagi saya mewakili para cendekiawan-cendekiawan muda di Institut Poetra Nusantara dan juga Kadin Indonesia serta sebagai Putra Daerah Asli Tanah Melayu akan selalu mendukung karya-karya positif anak bangsa yang berlandaskan kecintaannya dan keberpihakannya kepada Masyarakat, Bangsa dan Negara,” ucapnya.