Dua Puteri Wakili Bengkalis di Ajang Kebudayaan Riau 2025: Ini Misi Visca Agustia & Clara Riski Cantyka
Visca Agustia & Clara Riski Cantyka.(Poto/ist/satuju.com).
Bengkalis, Satuju.com - Salah satu putri terbaik asal Kabupaten Bengkalis, Visca Agustia, resmi mewakili daerahnya dalam ajang bergengsi Pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Riau 2025. Gadis kelahiran 29 Agustus 2005 asal Kecamatan Talang Muandau ini bukan hanya tampil sebagai peserta, tapi juga membawa misi besar untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Melayu ke pentas yang lebih luas.
Visca saat ini dikenal aktif sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan IPMKB-P (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Bengkalis - Pekanbaru). Dalam kiprahnya di organisasi, ia kerap bersentuhan langsung dengan isu-isu perempuan, pendidikan, serta pelestarian budaya lokal. Keterlibatannya dalam ajang ini menjadi cerminan nyata bahwa anak muda Bengkalis mampu hadir sebagai agen perubahan yang berakar pada jati diri budaya daerah.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur diberi kepercayaan untuk mewakili Kabupaten Bengkalis. Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi amanah untuk membawa budaya Melayu, khususnya yang tumbuh dan hidup di Bengkalis, agar semakin dikenal,” ujar Visca dengan penuh semangat, Selasa (15/07/2025).
Menurut Visca, peran generasi muda sangat penting dalam menjaga dan memodernisasi cara mengenalkan budaya tanpa harus meninggalkan akar tradisi. Ia berharap melalui ajang ini, akan muncul lebih banyak pemuda-pemudi yang terinspirasi untuk mencintai dan merawat warisan budaya daerah.
Ajang Pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Riau 2025 ini sendiri diikuti oleh perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Riau dan menjadi wadah strategis untuk promosi budaya sekaligus pencarian duta budaya yang mampu tampil membanggakan di tingkat provinsi hingga nasional.
Di akhir pesannya, Visca memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis. “InsyaAllah dengan kebersamaan, semangat, dan dukungan dari semua pihak, saya bisa memberikan yang terbaik dan membawa nama Bengkalis dengan penuh kebanggaan,” tutupnya.
Terpisah, Kali ini datang dari Clara Riski Cantyka, mahasiswi asal Duri, yang turut ambil bagian dalam Pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Riau 2025. Clara yang lahir di Pekanbaru pada 28 Mei 2004 dan bermastautin di Kota Duri Kabupaten Bengkalis ini, tampil membawa semangat besar untuk memperkenalkan kekayaan budaya Melayu khas Bengkalis ke panggung provinsi.
Saat ini Clara aktif sebagai Sekretaris Bidang Minat dan Bakat IPMKB-P (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Bengkalis - Pekanbaru), sebuah posisi yang menuntutnya untuk terus menggali dan menyalurkan potensi anak-anak muda, termasuk dalam bidang kebudayaan. Keikutsertaannya dalam ajang ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusinya terhadap pelestarian budaya daerah.
“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan ini. Tujuan utama saya mengikuti ajang ini adalah agar budaya Melayu yang menjadi identitas Bengkalis semakin dikenal luas, bukan hanya di Riau, tapi semoga bisa sampai ke tingkat nasional bahkan internasional,” ungkap Clara.
Clara menilai bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga jati diri yang harus terus dihidupkan melalui generasi muda. Menurutnya, keterlibatan dalam ajang kebudayaan seperti ini sangat penting untuk membuktikan bahwa anak muda Bengkalis peduli dan siap menjadi garda terdepan dalam mempromosikan kekayaan lokal.
Ia juga menyampaikan harapan besar kepada seluruh masyarakat Bengkalis untuk memberikan doa dan dukungan dalam proses kompetisi ini. “Saya percaya bahwa kekuatan utama bukan hanya dari diri sendiri, tapi dari dukungan masyarakat yang selalu memberi semangat. Semoga saya bisa membawa nama Bengkalis dengan bangga dan menginspirasi generasi muda lainnya,” ujarnya dengan optimis.
Dengan gaya anggun dan tekad yang kuat, Clara siap melaju dan bersaing di ajang bergengsi ini, menyuarakan budaya Bengkalis lewat kecintaan dan kebanggaannya sebagai generasi penerus.(ES)

