Israel Tembaki Warga Gaza saat Antre Bantuan, Trump Ikut Murka
Donald Trump
Jakarta, Satuju.com - Setelah serangan Israel menjatuhkan warga Gaza yang tengah mengantre bantuan kemanusiaan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut ikut murka.
"Presiden tak pernah suka melihatnya. Dia ingin pembunuhan itu berakhir, dan dia ingin menegosiasikan gencatan senjata di wilayah ini," kata Leavitt pada Senin (21/7) dikutip Times of Israel.
Dia lalu berkata, "Ia ingin semua sandera dibebaskan dari Gaza. Itu telah menjadi prioritas utama bagi presiden ini."
Trump memang mengusulkan proposal perdamaian di Gaza untuk Israel dan Hamas. Namun, usulan itu cenderung mengedepankan kepentingan Israel dan meminggirkan hak-hak warga Gaza.
Salah satu yang sempat ramai adalah transfer paksa warga Gaza dari tanah air mereka. Gagasan ini ditolak mentah-mentah komunitas internasional karena dianggap sebagai upaya pembersihan etnis.
Pada kesempatan itu, Leavitt juga mengatakan Trump ingin bantuan didistribusikan dengan damai tanpa ada korban, sekaligus memastikan bantuan tak sampai ke Hamas.
Trump, kata dia, benci melihat gambar-gambar kelaparan yang dialami perempuan dan anak-anak Gaza.
Beberapa waktu lalu, Israel menyerang warga Gaza yang sedang memberikan bantuan kemanusiaan. Tindakan yang diambil keji ini, lebih dari 90 orang meninggal.
Selama agresi, Israel kerap menyerang warga yang memberikan bantuan atau kepadatan lainnya dengan dalih yang diperlukan.
Hingga kini Israel telah membunuh lebih dari 58.000 warga Palestina, menghancurkan tempat tinggal dan fasilitas umum warga.

