Pekanbaru, Satuju.com - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, yang selalu memuncaki sesi latihan bebas pada hari pertama tak membuatnya mengumbar harapan tinggi pada balap ke-13 MotoGP Austria 2025.

Meski begitu, perlu diingat bahwa soal urusan 'merendah untuk meninggi', Marc Marquez adalah salah satu jagoannya.

Punya kelebihan besar sepertinya membuat Marquez serba salah. Bicara tinggi dibilang sombong, merendah disebut memberi tekanan ke mental lawannya.

Musim ini kembali menjadi bukti. Awalnya menunjuk rekan setimnya, Francecso Bagnaia, sebagai kandidat terkuat dan pebalap nomor satu di Ducati, Marquez nyatanya mencetak keunggulan telak.

Marquez lagi-lagi mengungguli Bagnaia, pemenang GP Austria tiga musim sebelumnya, di sirkuit favorit sang partnernya yaitu Red Bull Ring di Spielberg, Austria.

Pada sesi latihan yang berlangsung Jumat (15/8/2025) siang waktu setempat, Juara Dunia delapan kali itu unggul 0,268 detik dari Bagnaia di posisi ketiga catatan waktu terbaik.

Marquez menorehkan 1 menit 28,117 detik dan Bagnaia dengan 1:28,385. Pembalap kedua, Pedro Acosta (Red Bull KTM) juga terpaut 0,2 detik dari Marquez.

"Dia sangat cepat dalam hal kecepatan hari ini, dan di masa lalu, dia menang dengan sangat solid karena start paling depan dan menang."

"Pada akhirnya, saya pikir ini adalah hari Jumat terbaik bagi dia. Dalam hal kecepatan dia lebih baik sedangkan saya di depannya untuk satu putaran cepat."

Pace bisa diartikan kecepatan Bagnaia dalam simulasi lomba.

Bagnaia dapat melaju dengan kecepatan 1:30,0 detik dengan ban belakang berusia 18 lap. Marquez? Malah 1:29,7 detik meski dengan ban depan yang sedikit lebih baru.

Dengan mengantongi keunggulan dalam satu lap, Marquez pun masih bisa memperbesar peluang dengan posisi start sebaik mungkin.

Marquez sulit diungguli pada lap-lap pertama, sedangkan momen turunnya cengkeraman ban pada pengujung lomba adalah zonanya.

Meski begitu, Marquez memprediksi bahwa kali ini dia bukan pemenangnya bisa jadi. Memang, bukan berarti dia tidak akan mencoba.

Mempelajari data telemetri dan menemukan caranya sendiri menjadi usaha yang akan dilakukan Marquez menuju balapan Sprint dan balapan utama.

"Mungkin hasil terbaik yang bisa saya raih nanti adalah posisi kedua, ketiga, atau keempat. Sayangnya, saya tidak bisa selalu menjadi yang tercepat."

"Sekarang Bagnaia sangat cepat di Tikungan 2. Oleh karena itu, kami harus menganalisis dan memahami mengapa dia lebih baik," tandasnya.