Sempat Gerebek Gudang Rokok Ilegal oleh Polda Sumbar, Ketua Pemuda LIRA Riau: Peredaran Tetap Bebas Masuk ke Riau
Background ilustrasi rokok ilegal dan Ketua DPW Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Riau, Daniel Saragi.(Poto/ist).
Pekanbaru, Setuju.com - Sudah beberapa kali dilakukan penggerebekan terhadap para pelaku peredaran rokok ilegal di Provinsi Riau tapi sepertinya semakin merajalela tentu ini menjadi masalah besar bagi Negara karena maraknya peredaran Rokok Ilegal telah merugikan negara ratusan miliar Rupiah. Jenis rokok tanpa pita cukai, dengan pita cukai palsu, pita cukai bekas, hingga pita cukai yang tidak sesuai, terus bebas beredar di pasaran di Riau mulai dari Kabupaten Kuansing, Kampar, Rohul, Dumai, Pekanbaru dan beberapa saerah lainnya. Salah satunya adalah rokok yang marak beredar di pasaran merek Feloz, Manchester, Coffee, luffman, yang dengan mudah dijumpai di beberapa warung-warung kecil hingga kedai eceran.
Peredaran Rokok Ilegal ini di duga masuk dari Provinsi tetangga Sumatera Barat info yang dapat diperoleh di duga "Big Bos" nya Bernama Berinisial AB asal Payakumbuh Sumatera Barat nama yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.
Menangapi hal tersebut, tentunya ini menjadi perhatian Ketua DPW Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Riau, Daniel Saragi menyampaikan Peredaran Rokok Ilegal yang saat ini marak di Riau dan Sumbar sudah sangat meresahkan di tengah masyarakat apalagi peredaran rokok Ilegal ini sangat mudah di temukan seolah-olah tidak ada pengawasan dari Bea Cukai dan Aparat Penegak Hukum (APH).
Dengan harapan, meminta agar peredaran Rokok dari Sumbar yang masuk ke Riau segera di Hentikan dan Bos besarnya agar segera di tangkap oleh Aparat Penegak Hukum, karena jika di biarkan terus seperti ini saya kuatir tidak lagi percaya dengan penegakan hukum seolah yang kecil cepat dalam proses, Tapi Bos besarnya tidak pernah menyentuh Hukum,” ujar Daniel kepada wartawan di Pekanbaru. Jumat (22/8/2025).
Bagi masyarakat awam, sangat sulit membedakan rokok legal dan ilegal nyaris sulit, Namun harga murah sering menjadi indikator utama bahwa rokok tersebut masuk kategori ilegal. Rokok semacam ini tidak hanya merugikan negara karena menghindari kewajiban bea cukai, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat pada umumnya.
Fenomena ini menampilkan bahwa rokok ilegal salah satunya seperti Feloz tidak hanya menggerogoti penerimaan negara dari sektor cukai, tetapi juga menciptakan iklim usaha tidak sehat dan mendorong maraknya perokok pemula, terutama kalangan remaja, akibatnya harganya sangat murah.
Lebih parahnya lagi, kandungan rokok ilegal tersebut tidak jelas. Mulai dari nikotin yang bersifat aditif lebih kuat dari morfin, tar penyebab kanker, karbon monoksida, hingga zat beracun lain yang bisa menyebabkan muntah darah bagi konsumennya.
Padahal beberapa bulan yang lalu sudah pernah dilakukan Penggerebekan Gudang Rokok Ilegal oleh Polda Sumbar, Tapi peredaran Rokok Ilegal Ini tetap bebas masuk ke Riau seolah tidak ada pengawasan yang ketat.
"Operasi Gurita" Merujuk pada dua hal yang berbeda: Operasi Gurita 2025 adalah program Bea Cukai untuk anggota rokok ilegal secara komprehensif dari hulu ke hilir, menggantikan Operasi Gempur".
Masyarakat juga mendesak Bea Cukai dan Aparat Penegak Hukum (APH) baik Dari Polda Riau dan Polda Sumbar untuk bertindak tegas memutus mata rantai distribusi rokok ilegal ini karena kedua provinsi ini, Berbatasan dan sangat mudah menyeludupkan Rokok Ilegal dari Sumbar ke Riau, Jika dibiarkan nanti nya peredaran rokok tanpa cukai seperti Feloz ini akan terus menjadi ancaman, baik bagi kesehatan masyarakat maupun bagi stabilitas ekonomi negara.
Daniel juga menambahkan sudah saatnya Aparat Penegak Hukum serius mengungkap mafia rokok ilegal ini. Jangan sampai Masyarakat tidak percaya Penegakan Hukum karena selama ini yang di tangkap hanya pemain kecil saja, Bos besarnya nya Bebas Tanpa Tersentuh Hukum, Hukum harus di tegakkan karena semua orang sama di hadapan hukum tanpa memandang buluh.
Jika Peredaran Rokok Ilegal dapat dihentikan mulai dari Sumbar sampai ke Riau bukan hanya menyelamatkan kerugian Negara, Tapi juga menyelamat masyarakat karena Rokok Ilegal sangat berdampak bagi kesehatan masyarakat,” jelas Ketua DPW Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Riau, Daniel Saragi.

