Kisruh Laporan Money Politik, Bawaslu Pangkalpinang Pastikan Lindungi Identitas Pelapor

Bawaslu Pangkalpinang Pastikan Lindungi Identitas Pelapor

Pangkalpinang, Satuju.com – Isu yang sempat viral di masyarakat terkait kabar bahwa pelapor dugaan uang politik akan dijadikan tersangka yang ditegaskan tidak benar. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Bawaslu Kota Pangkalpinang, Imam Ghozali, untuk memberitakan pemberitaan yang beredar.

“Kami tegaskan, tidak ada pelapor yang dijadikan tersangka. Apalagi masyarakat punya peran aktif dalam memerangi politik uang. Identitas pelapor akan selalu kami jaga kerahasiaannya,” ujar Imam, Rabu (27/8/2025) malam.

Imam juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut melaporkan dugaan praktik politik uang. Menurutnya, laporan yang masuk akan dikaji berdasarkan syarat formil dan materiil. 

Jika terpenuhi, maka laporan tersebut diregistrasi sebagai dugaan pelanggaran dan selanjutnya diproses melalui Sentra Gakkumdu.

Namun, dinamika sempat memanas di kantor Bawaslu Kota Pangkalpinang pada malam yang sama. 

Puluhan warga bersama relawan Merdeka membawa seorang pria bernama Yanto (50), warga Ampui, yang diduga tertangkap tangan hendak menyerahkan sejumlah uang kepada warga untuk kepentingan politik.

Dalam proses pelaporan, terjadilah hal yang buruk. Kuasa hukum masyarakat, Izar, sempat keluar ruangan dengan nada tinggi dan menyampaikan kekecewaannya di hadapan wartawan. 

Ia menilai ada indikasi bahwa pelapor atau pemberi informasi juga akan dijadikan tersangka karena dianggap sebagai penerima uang.

“Padahal masyarakat sudah mencegah terjadinya transaksi money politik dengan melaporkan terlebih dahulu. Tapi kami malah diminta menangkap sendiri,” keluh Izar.

Kondisi tersebut membuat warga yang hadir meluapkan kekecewaannya dengan berorasi di halaman kantor Bawaslu. 

Mereka menuding laporan yang disampaikan ditolak oleh Bawaslu Kota Pangkalpinang. Situasi baru mereda setelah Ketua Bawaslu bersama jajaran Gakkumdu, Kapolres Pangkalpinang, dan perwakilan Kejaksaan turun langsung melakukan rapat koordinasi.

Sekitar pukul 24.15 WIB, akhirnya Bawaslu secara resmi menerima masyarakat laporan. Melia (44), salah satu warga yang turut menjadi pelapor, bersama kuasa hukumnya, Izar, menyerahkan dokumen laporan yang diterima langsung oleh Ketua Bawaslu, Imam Ghozali.

“Alhamdulillah, laporan kami akhirnya diterima. Terima kasih kepada Bapak Imam Ghozali yang turun langsung menerima laporan kami, juga kepada pihak kepolisian dan kejaksaan yang sudah memberikan solusi terbaik,” ungkap Izar usai proses penerimaan laporan.

Bawaslu menegaskan kembali komitmennya untuk mengawali setiap dugaan pelanggaran politik tanpa menakut-nakuti masyarakat yang berani melapor. 

Imam menutup dengan ajakan agar seluruh pihak bersatu menolak praktik politik uang demi terwujudnya pemilu yang bersih dan berjanji di Kota Pangkalpinang.(RF)