Cegah Provokasi, Desa Kembang Bunga dan Ritam Larang Warga Ikut Aksi Demo
Warga Desa Kembang Bunga dan Pemerintah Desa Ritam.(Poto/ist).
Pekanbaru, Satuju.com - Menjelang rencana aksi demonstrasi pada 8 September 2025, sejumlah pemerintah desa di Riau kompak mengeluarkan imbauan kepada warganya untuk tidak ikut serta dalam aksi tersebut.
Pemerintah Desa Kembang Bunga melalui pernyataannya meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemdes menegaskan bahwa Satgas BKH bersama pemerintah pusat dan daerah saat ini sedang bekerja keras mencari solusi terbaik terkait isu yang berkembang.
“Kami mengimbau agar seluruh warga tidak ikut-ikutan demo dan tidak mudah terprovokasi. Selama proses berjalan, jangan sampai aktivitas masyarakat terganggu. Unjuk rasa di Pekanbaru pada 8 September hanya akan memperkeruh suasana dan merugikan kita sendiri. Mari kita percayakan kepada pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini dengan bijaksana,” bunyi imbauan Pemdes Kembang Bunga.
Senada dengan itu, Pemerintah Desa Ritam juga mengeluarkan imbauan serupa. Perangkat desa mewakili Kepala Desa meminta warganya agar tidak ikut dalam aksi damai yang direncanakan digelar pada tanggal tersebut.
“Melalui kesempatan ini, kami mengajak seluruh masyarakat Desa Ritam untuk tidak melakukan aksi damai pada 8 September 2025. Mari bersama-sama menjaga kondusifitas demi kenyamanan dan ketentraman desa kita,” ujar perwakilan perangkat desa.
Kedua pemerintah desa berharap masyarakat dapat mendukung langkah ini agar situasi tetap aman, terkendali, dan kondusif. Mereka menegaskan, menjaga stabilitas desa lebih penting daripada aksi yang berpotensi memicu konflik baru.

