Steve Jobs: Jika Hanya Ingin Disukai, Jangan Jadi Pemimpin

Steve Jobs

Satuju.com – Sebuah kutipan dari Steve Jobs kembali ramai diperbincangkan publik: “Jika Anda ingin membuat semua orang menyukaimu, jangan jadi pemimpin.Jualan es krim saja.” Ungkapan ini menjadi refleksi mendalam tentang makna kepemimpinan sejati.

Menjadi seorang pemimpin tidak berarti mencari pengakuan atau sekadar menyenangkan semua orang. Kepemimpinan justru menuntut keberanian untuk mengambil keputusan penting, meski keputusan itu tidak selalu populer. Dalam banyak kasus, kebijakan yang benar demi kepentingan bersama sering kali menimbulkan kekecewaan bagi sebagian pihak.

Contohnya, kebijakan tegas terhadap praktik korupsi, pemangkasan anggaran yang tidak bermanfaat, atau penerapan disiplin dalam sebuah organisasi. Langkah-langkah semacam ini sering menuai kritik, bahkan penolakan. Namun, pada akhirnya keputusan tersebut justru menyelamatkan kepentingan yang lebih besar.

Seorang pemimpin sejati sadar bahwa mustahil untuk menyenangkan semua pihak. Ia tidak mengukur keberhasilan dari banyaknya pujian, tetapi dari kokohnya prinsip yang dijalankan. Sebaliknya, pemimpin yang hanya mengejar pengakuan akan rapuh karena setiap tindakannya ditentukan oleh opini publik.

Dalam realitas sosial, pemimpin dunia membutuhkan orang yang mampu bertahan dalam badai kritik, bukan yang tenggelam dalam sunjungan. Pemimpin yang berkarakter kuat tidak takut dibenci, karena yang ia kejar bukanlah cinta semu, melainkan berhasil dalam mewujudkan misi dan tanggung jawabnya.

Pada akhirnya, kepemimpinan sejati adalah tentang arah, visi, dan keteguhan hati. Es krim memang bisa menyenangkan semua orang, tapi hanya untuk sesaat. Sementara pemimpin, meski tidak selalu disenangi, meninggalkan jejak perubahan yang bertahan lama.

Dari situlah pelajaran penting dapat dipetik: jika tujuan hidup hanya ingin disukai semua orang, jadilah penjual es krim. Namun, bila ingin mengubah dunia, jadilah pemimpin yang berani menghadapi kritik dan kebencian demi kebenaran.