Menelusuri Jejak KGB: Antara Warisan Uni Soviet dan Istilah Politik Indonesia
KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti)
Penulis: Damai Hari Lubis, Pengamat KUHP (Kebiajkan Umum Hukum dan Politik)
Satuju.com - KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) diketahui sebagai badan intelijen utama Uni Soviet
(Uni Republik Sosialis Soviet, atau Union of Soviet Socialist Republics, yang sudah bubar secara resmi pada 3 Desember 1991 setelah Uni Soviet runtuh.
Di Rusia pasca-Soviet, fungsi KGB dibagi menjadi 2 (dua) badan intelijen dan keamanan.
Badan Pengganti KGB di Rusia saat ini:
1. Dinas Intelijen Asing (SVR) : Bertanggung jawab untuk intelijen luar negeri.
2. Dinas Keamanan Federal (FSB) : Berfokus pada keamanan domestik, kontra-intelijen, dan kegiatan anti-terorisme di Rusia.
Namun masih terdapat KGB di negara lain Pasca-Soviet bubar yakni Belarus adalah satu-satunya negara yang masih menggunakan nama "KGB" untuk badan intelijen keamanannya.
Di Tanah Air saat ini, andai ada istilah KGB sepertinya makna yang populer sebagai sekedar sebutan yang istilahnya berasal dari kepanjangan 'Komunis Gaya Baru' dan ditujukan juga kepada Termul, singkatan yang membias (penyimpangan makna) sebagai "Ternak Mulyono", atau sebuah istilah pemahaman terkait ideologi yang sama dengan PKI yang sudah pemahamannya dilarang untuk disebarluaskan oleh Pemerintah RI melalui sistim hukum TAP MPRS RI Nomor XXV Tahun 1966 Jo. UU. RI Nomor 27 Tahun 1999 Tentang KUHP.
Namun andai dikaitkan KGB versi Soyet dan KGB versi sebutan oleh sebuah kelompok kepada kelompok tertentu lainnya yang dianggap condong keterlibatannya terhadap peristiwa sejarah kelam politik di tanah air, dan memang pada kenyataannya ada benang merah sejarah yang bisa dihubungkan dengan beberapa tokoh politik 'tempoe doeloe' yang terlibat dengan gerakan komunisme. Contoh, Semaun dan Muso, yang pernah tinggal di Soviet dan dituduh sebagai Agen Komunis-Soviet, atau sebutan negara Russia sebelum ada politik Glasnost-Petroroika.
Adapun dua kebijakan politik pertahanan keamanan dan politik ekonomi Uni Soviet terkait Glasnost ini adalah wujud "Keterbukaan Informasi Publik " dan Perestroika, berupa "Kebijakan Restrukturisasi" yang diperkenalkan dan diprakarsai oleh Mikhail Gorbachev di Uni Soviet mulai tahun 1985.
Sehingga jika kembali kepada judul artikel, tentang KGB yang sejatinya pernah eksis di USSR eks negara Russia dan perihal 'KGB Termul' adalah hak masing masing publik untuk mengintrepretasikannya.

