Jokowi di Dewan Penasihat Bloomberg: Legitimasi atau Kontroversi?
Bloomberg
Penulis: Damai Hari Lubis , Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
Satuju.com - Informasinya, bahwa Bloomberg New Economy dalam situs resminya, mengumumkan jajaran dewan penasihat global pada bulan April lalu. Maka patut diulas Bloomberg tidak salah menyebut Jokowi sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Bisnis (ekonomi) ?
Dewan Penasihat Global ini diketuai oleh mantan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan mantan Perdana Menteri Italia dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi.
Sejumlah nama yang masuk ke dalam dewan penasihat yang tergabung di bawah pimpinan Raimondo dan Draghi, Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo; Salah Satu Pendiri & CEO Manajemen Global Apollo Marc Rowan.
Dimata sebagian besar publik yang dipilihnya Jokowi sebagai penasihat Bloomber tidak mampu, malah membuat kredibilitas Global Bloomberg New Economy dibahas publik masyakarat dunia, terutama di Indonesia, karena:
1. Utang Negara Indonesia mengenang Jokowi bertumpuk;
2. Jokowi terdata oleh OCCRP salah seorang pemimpin terkorup didunia;
3. Proyek IKN dan Mobil Esemka gagal;
4. Karakter atau “moralitas kepemimpinan Jokowi buruk”.
Sehingga apa pun pertimbangan Bloomberg, tentu sulit 'pembenarannya', atau apakah Jokowi sekadar salah satu agenda donasi proyek sosial Bloomberg ? Karena Jokowi "diisukan" memiliki uang yang begitu signifikan angkanya.
Atau kah sebagai projek percontohan "tentang apa kendala atau penyebab kegagalan ekonomi saat kepempimpinan Jokowi" ?
Karena Bloomberg New Economy sepertinya adalah organisasi sosial (nirlaba), yang hanya fokus pada perubahan besar dalam ekonomi global, terutama terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan.
Berikut terdapat beberapa bidang bisnis dan fokus utama Bloomberg New Economy :
- Menganalisis perubahan geopolitik dan dampaknya terhadap ekonomi global.
- Membahas perkembangan teknologi dan inovasi yang mempengaruhi ekonomi dan masyarakat.
- Fokus pada transisi energi dan isu lingkungan, termasuk perubahan iklim.
- Menganalisis tren investasi dan keuangan global, termasuk inovasi keuangan.
- Membahas perkembangan dalam bidang kesehatan dan bioteknologi.
Kegiatan lain Bloomberg adalah menyelenggarakan forum dan diskusi untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil dalam mengatasi tantangan global, yang kegiatan utamanya termasuk:
- New Economy Forum: Forum internasional yang membahas isu-isu ekonomi dan geopolitik global.
- Kegiatan Koalisi Industri: Menghubungkan industri dan pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu strategis.
- Program Katalis: Mendukung inovasi dan kewirausahaan dalam mengatasi tantangan global. Atau identik UMKM ?
Dengan demikian, kesan prioritas kegiatan Bloomberg New Economy sebagai platform untuk mempromosikan dialog, inovasi, dan kerja sama dalam mengatasi tantangan global atau sebagai bagian dari jasa konselor bagi para pemimpin negara berkembang di dunia yang ekonomi negaranya terpuruk ?
Alhasil bangsa ini membutuhkan penjelasan secara transparansi dan konkrit atas keberadaan Jokowi (Bekas Presiden RI) yang saat ini sedang "dipermasalahkan keaslian ijazahnya dan selain Jokowi 'penuh catatan hukum' yang perlu Ia pertanggungjawabkan", selebihnya agar Bloomberg akuntabel dimata masyarakat dunia.
[7:53 PM, 9/26/2025] Bg Romi PJS: Bloomberg wadah jasa konselor bisnis 'profesional' atau nirlaba ?
Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
Informasinya, bahwa Bloomberg New Economy dalam situs resminya, mengumumkan jajaran dewan penasihat global pada April lalu. Maka patut dipertanyakan Bloomberg tidak keliru menunjuk Jokowi sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Konsultan Bisnis (ekonomi) ?
Dewan Penasihat Global ini diketuai mantan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan mantan Perdana Menteri Italia dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi.
Sejumlah nama yang masuk ke dalam dewan penasihat yang tergabung di bawah pimpinan Raimondo and Draghi, Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo; Co-Founder & CEO Apollo Global Management Marc Rowan.
Dimata sebagian besar publik yang dipilihnya Jokowi sebagai penasihat Bloomber tidak mampu, malah membuat kredibilitas Global Bloomberg New Economy dibahas publik masyakarat dunia, terutama di Indonesia, karena:
1. Utang Negara Indonesia mengenang Jokowi bertumpuk;
2. Jokowi terdata oleh OCCRP salah seorang pemimpin terkorup didunia;
3. Proyek IKN dan Mobil Esemka gagal;
4. Karakter atau “moralitas kepemimpinan Jokowi buruk”.
Sehingga apa pun pertimbangan Bloomberg, tentu sulit 'pembenarannya', atau apakah Jokowi sekadar salah satu agenda donasi proyek sosial Bloomberg ? Karena Jokowi "diisukan" memiliki uang yang begitu signifikan angkanya.
Atau kah sebagai proyek percontohan "tentang apa kendala atau penyebab kegagalan ekonomi saat kepempinan Jokowi" ?
Karena Bloomberg New Economy sepertinya adalah organisasi sosial (nirlaba), yang hanya fokus pada perubahan besar dalam ekonomi global, terutama terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan.
Berikut terdapat beberapa bidang bisnis dan fokus utama Bloomberg New Economy :
- Menganalisis perubahan geopolitik dan dampaknya terhadap ekonomi global.
- Membahas perkembangan teknologi dan inovasi yang mempengaruhi perekonomian dan masyarakat.
- Fokus pada transisi energi dan isu lingkungan, termasuk perubahan iklim.
- Menganalisis tren investasi dan keuangan global, termasuk inovasi keuangan.
- Membahas perkembangan dalam bidang kesehatan dan bioteknologi.
Kegiatan lain Bloomberg adalah menyelenggarakan forum dan diskusi untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil dalam mengatasi tantangan global, yang kegiatan utamanya termasuk:
- Forum Ekonomi Baru: Forum internasional yang membahas isu-isu ekonomi dan geopolitik global.
- Kegiatan Koalisi Industri: menghubungkan industri dan pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu strategi.
- Program Katalis: Mendukung inovasi dan kewirausahaan dalam mengatasi tantangan global. Atau identik dengan UMKM?
Dengan demikian, kesan memprioritaskan kegiatan Bloomberg New Economy sebagai platform untuk mempromosikan dialog, inovasi, dan kerja sama dalam mengatasi tantangan global atau sebagai bagian dari jasa konselor bagi para pemimpin negara berkembang di dunia yang ekonomi negaranya terpuruk ?
Alhasil bangsa ini membutuhkan penjelasan secara transparansi dan konkrit atas keberadaan Jokowi (Bekas Presiden RI) yang saat ini sedang "dipermasalahkan keaslian ijazahnya dan selain Jokowi 'penuh catatan hukum' yang perlu Ia pertanggungjawabkan", selebihnya agar Bloomberg akuntabel dimata masyarakat dunia.

