Benarkah Pendidikan Tak Penting? Refleksi atas Sosok Jokowi dan Mentalitas Pemimpin
Ilustrasi. (poto/net).
Penulis: Damai Hari Lubis, Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
(Pengamat Yakin Ijazah SD SMP SMA dan S1 atas nama Joko Widodo adalah Palsu)
Satuju.com - Refleksi, melatarbelakangi dugaan Jokowi memiliki gejala gangguan mentalitas (psikologis) adalah dari sisi pendekatan ilmiah dari sudut pandang Jokowi sebagai pejabat presiden, yakni kesimpulan Jokowi mirip abnormal terhadap urgensitas yang menyangkut faktor dunia edukasi, atau setidak tidaknya Jokowi minim pemahaman pentingnya dunia pendidikan dan manfaat pendidikan, hal ini tercermin dari karakteristik Jokowi:
Sejarah kalimat yang dilontarkan oleh Jokowi yang kira kira substansial isinya : "Pendidikan itu gak penting, yang penting skill, adu skill"
Sehingga kalimat publis yang disampaikan Jokowi yang terbuka dihadapan publik, menjadi salah satu awal mendasari intuitif (subjektivitas) atau perasaan penulis, akan tetapi tidak sekedar perasaan belaka, namun selanjutnya berdasarkan temuan yang riil pengalaman (pengamatan objektif) sehingga berani menyampaikan dugaan keras, bahwa yakin Jokowi gak punya ijazah asli SD. SMP SMA & S-1 namun juga dikarenakan Penulis/Pengamat adalah yang memeriksa ijazah Fotocopy SD. SMP SMA dan S1 Jokowi di PN. Surakarta saat persidangan Bambang Tri dan Gus Nur.
Dan gejala gejala perasaan lain pengamat sehingga meyakini Jokowi " seluruh ijazahnya palsu", namun dengan catatan penting, bukan dalam arti keyakinan penulis 'bahwa Jokowi tidak pernah sekolah dan juga tidak lulus SD. SMP dan SMA". Namun yang penulis katakan adalah "ijazah fotocopy legalisir Jokowi SD, SMP dan SMA serta S-1 Jokowi yang pernah pengamat pegang lihat dan amati secara seksama di hadapan Majelis Hakim dan JPU serta panitera dalam ruangan PN. Surakarta yang disesaki para pengunjung sidang jika ada aslinya maka secara substantif adalah bukan merupakan kebenaran materil
Selanjutnya subjektifitas penulis terhadap kepribadian Jokowi adalah berdasarkan pengamatan, sosok Jokowi "tidak kenyang kenyang berbohong.
Maka: Andai ada ijazah asli yang atas nama Joko Widodo maka pendapat penulis berdasarkan perasaan adalah ijazah palsu maka andai gak percaya, "pantat hitam kuali tolong sama sama segera kita bersihkan"

