Fenomena Waktu yang Terasa Cepat, Begini Penjelasan Menurut Islam
Ilustrasi. (poto/net).
Satuju.com - Fenomena waktu yang terasa semakin cepat sering dirasakan banyak orang. Dalam pandangan Islam, hal tersebut telah dijelaskan dalam sejumlah hadits sebagai salah satu tanda-tanda menjelang hari kiamat.
Ulama hadits dan tafsir, Imam Ibnu Katsir, dalam kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim memaparkan sebuah hadits yang menyebut bahwa waktu akan terasa cepat sebagai tanda kiamat kecil. Hal ini terjadi karena hilangnya keberkahan waktu.
Hadits tentang Waktu yang Terasa Lebih Singkat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai waktu saling berdekatan; satu tahun laksana sebulan, satu bulan bagaikan satu Jumat, satu Jumat seperti satu hari, satu hari laksana satu jam, dan satu jam bagaikan terbakarnya sapu lidi.”
(HR Ahmad).
Menurut ahli hadits Suhail, sanad hadits ini sesuai dengan syarat Imam Muslim.
Hadits serupa juga terdapat dalam Kasyf al-Minan fi ‘Alamat as-Sa’ah wa al-Malahim wa al-Fitan karya Mahmud Rajab Hamady yang diterjemahkan oleh Ibnu Tirmidzi. Disebutkan bahwa di antara tanda-tanda kiamat adalah waktu yang semakin kurang berkah, berkurangnya kebaikan, dan maraknya tindak kejahatan atau pembunuhan.
Ilmu Berkurang dan Bencana Merajalela
Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Di antara tanda hari kiamat: waktu berjalan terasa cepat, ilmu berkurang, bencana merajalela, kebakhilan banyak terjadi, dan banyak terjadi pembunuhan.”
(HR Bukhari).
Mahmud Rajab Hamady menjelaskan, maksud hadits tersebut adalah bahwa waktu akan terasa semakin singkat — detik, menit, jam, hari, bulan, hingga tahun berlalu begitu cepat. Hal ini menandakan berkurangnya keberkahan waktu, meningkatnya kejahatan, dan berkurangnya orang yang menegakkan kebaikan atau menyeru kepada amar ma’ruf nahi munkar.
Wallahu a’lam.

