DPRA Soroti Infrastruktur Kunci Ekonomi dan Masalah Banjir Kronis Tripa di Nagan Raya
Ketua Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis, S.P., M.Si.(poto/ist).
Banda Aceh, Satuju.com – Ketua Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis, S.P., M.Si., menyampaikan aspirasi mendesak dari masyarakat, khususnya terkait masalah infrastruktur yang dinilai menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi Aceh dan penanganan banjir kronis di daerah Tripa, Nagan Raya.
Penyampaian aspirasi ini disampaikan Nurchalis dalam Rapat Paripurna DPRA, yang juga membahas nota keuangan terkait Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2026.
Nurchalis menegaskan bahwa infrastruktur adalah fondasi bagi pergerakan ekonomi. Ia menyoroti kondisi di seluruh Aceh yang membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi.
"Tentu, kalau kita melihat infrastruktur seluruh Aceh, Mualem sebutan akrab untuk Gubernur Aceh Muzakir Manaf. ini sudah penting. Penting dan harus kita bangun. Karena jika tidak ada infrastruktur, maka ekonomi tidak akan tumbuh. Kunci pertumbuhan ekonomi itu adalah infrastruktur," ujar Nurchalis.
Anggota DPRA dari Dapil 10 ini menambahkan bahwa keluhan mengenai infrastruktur, seperti jalan dan jembatan yang rusak, merupakan aspirasi yang rutin disampaikan oleh masyarakat di banyak kabupaten/kota setiap kali anggota dewan turun ke daerah pemilihan (Dapil).
Secara spesifik, Nurchalis menyoroti masalah pelik yang dihadapi masyarakat di Daerah Tripa di wilayah Nagan Raya, khususnya di sekitar Sungai Lamie.
Banjir Berulang: Nurchalis menyebutkan bahwa di kawasan Tripa, banjir dapat terjadi hingga delapan kali dalam setahun, menghabiskan uang masyarakat untuk berobat, perbaikan rumah, dan memulihkan kerugian akibat terputusnya akses jalan.
Ancaman Pemukiman: Ia menggambarkan dampak ekstrem banjir tersebut, di mana rumah-rumah masyarakat sudah habis jatuh ke dalam sungai.
Permintaan Pemindahan Sungai: Untuk mengatasi masalah yang telah terjadi bertahun-tahun ini, Nurchalis mendesak agar pemerintah mempertimbangkan solusi permanen, yaitu pemindahan alur Sungai Lamie. Ia beralasan bahwa selain faktor keselamatan, kawasan tersebut merupakan jalur vital untuk mengangkut hasil sawit dan akses dari daerah lain seperti Blang Pidie.
Nurchalis berharap penanganan persoalan Tripa ini, yang merupakan kewenangan provinsi, dapat diselesaikan dalam waktu dekat dan menjadi legasi bagi kepemimpinan di Aceh, termasuk bagi daerah Dapil 10 yang meliputi Nagan Raya.
"Persoalan Tripa ini sudah bertahun-tahun tidak selesai. Mungkin dengan diselesaikannya kali ini, persoalan Tripa ini menjadi legasi untuk daerah Dapil 10 dan termasuk kami di Nagan Raya. Jadi masalah sungai Lamie ini harus kita pindahkan," pungkasnya.(M.R)

