Persaudaraan Alumni 212 Gelar Rapat Gabungan Persiapan Reuni ke-8
Persaudaraan Alumni 212 Gelar Rapat Gabungan Persiapan Reuni ke-8
Jakarta, Satuju.com – Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) menggelar rapat gabungan general petisi antara Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC) di Cipinang Cempedak, Jakarta, Minggu (23/11/2025). Rapat berlangsung sejak siang hingga sore sebagai persiapan menjelang reuni akbar 212 yang dijadwalkan pada 2 Desember 2025.
Setelah rapat selesai, Ketua Panitia Pengarah (SC), Kyai H. Shobri Lubis (KH SL), menyampaikan sambutan di hadapan puluhan insan pers, termasuk awak media televisi, jurnalis online, dan youtuber. Dalam kesempatan tersebut, KH SL menekankan bahwa materi acara harus selaras dengan tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Para Penjahat dan Berjuang Memerdekakan Palestina dari Penjajah.”
KH SL menambahkan, reuni 212 ke-8 ini tetap mengusung nilai-nilai semangat perjuangan damai sebagaimana aksi “Bela Islam” yang berlangsung pada 2 Desember 2016 di Monas, Jakarta Pusat, yang dihadiri jutaan peserta. “Acara ini harus tetap berjalan lancar, dengan semangat moral yang sama seperti sejarah aksi damai 2016,” tegas KH SL.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (OC), Habib Muhammad (Hbb Muh), memaparkan kesiapan teknis acara, termasuk undangan resmi yang telah disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, sejumlah menteri, Gubernur DKI Jakarta, serta tuan rumah wilayah Pramono Anum. Ia juga memastikan pengaturan pintu masuk di sisi tenggara Monas serta janji menjaga kebersihan lokasi pasca-acara, mencontoh pelaksanaan reuni pertama 2016 yang tetap kondusif dan bersih meski peserta bersemangat tinggi.
Terkait agenda kegiatan, Hbb Muh menyampaikan acara dimulai setelah sholat Maghrib dan Isya berjamaah, diisi sambutan beberapa tokoh, termasuk pidato oleh Dr. Habib Rizieq Shihab sebagai ikon 212. Selain pejabat birokrat, undangan juga mencakup tokoh masyarakat dan rohaniawan lintas agama, sesuai tradisi reuni-reuni sebelumnya.
Di akhir sambutannya, Habib Muhammad mengumandangkan takbir, yang kemudian disambut oleh para tokoh dan peserta dengan kalimat “Allahu Akbar” serta mengepalkan tangan kanan ke udara sebagai simbol semangat dan persatuan.

