PNBR Curigai Belasan Calon Murid MTsN 3 Pekanbaru Dinyatakan Tidak Lulus

Poto : Panglima Besar (Pangbes) KPP Pagar Negri Bumi Riau (PNBR), Atwan Surya Wijaya.

Pekanbaru, Satuju.com - Sejumlah orang tua dari belasan calon murid MTsN 3 Pekanbaru mengaku heran dan sedih karen dinyatakan tidak lulus pada penerimaan siswa baru. 

Panglima Besar (Pangbes) KPP Pagar Negri Bumi Riau (PNBR), Atwan Surya Wijaya mengatakan hal ini terungkap dari adanya keluhan seorang ibu dari murid yang sebelumnya sudah diyakinkan lulus oleh RT RW dan LPM setempat karena merupaka warga tempatan. 

"Menurut Pak bowo selaku RW, sudah berupaya agar anak tempatan bisa masuk dan prioritas anak janda dan anak duafa orang miskin. Namun ketika kita tanya data anak duafa dan anak janda yang sudah lulus Pak Bowo ternyata tidak punya data," kata Atwan, Rabu (15/6/2022). 

Saat ditelusuri, Atwan mengaku pihaknya mendapati sebanyak 11 calon siswa/siswi yang kebanyakan dari keluarga miskin dan warga tempatan dinyatakan tidak lulus oleh pihak sekolah. 

"Kita sudah surati kepala sekolah Bapak sukemi, untuk mempertanyakan keabsahan data data penerimaan anak tempatan yang sudah lulus sebanyak 35 dari total 49 orang yg lulus verifikasi nilai dan KK tempatan sesuai rekomendasi RT/RW dan Kelurahan," katanya. 

Setelah disurati, Atwan mengatakan Kepala Sekolah keberatan untuk membuka data data anak lulus yang dinyatakan sebagai anak tempatan. Hal ini, membuat pihaknya adanya dugaan kongkalikong menggunakan surat keterangan dominsili tempatan. 

"Hal itu akan merugikan anak anak tempatan, satu lagi kami mendapati informasi dari calon siswa bahwa saat ujian bisa menggunakan HP lalu buka Google saat. Karena pengawasan tidak ketat bahkan ada yang mencontek tidak ditegur," ungkapnya. 

Atas temuan tersebut, Atwan mengaku pihaknya akan meneruskan masalah ini mulai dari Dinas Pendidikan hingga ke Kementerian Keagamaan karena ini adalah sekolah berbasis agama yang mana akhlak dan kejujuran harus di kedepankan. 

"Jika anak untuk masuk sekolah dengan cara curang dan guru guru mereka adalah pelakunya apa bisa sekolah agama seperti ini yang contoh tauladan di masa depan," tegasnya.(Akmaludin)