Puisi Daerah Riau

"Tersebab Penyalai Menunggoemoe Di Tanah Luka" Oleh : Elviriadi

Elviriadi berfoto dengan salah satu turis

SATUJU.COM SELATPANJANG - Karya sastra Puisi biasanya dibuat berdasarkan ungkapan perasaan penyair, di mana puisi juga merupakan ekspresi diri yang menggambarkan keresahan, kritik, imajinasi, pemikiran, pengalaman, kesenangan atau nasihat seseorang.

Elviriadi, putra Melayu asal Selatpanjang, Provinsi Riau dan penulis produktif sastra puisi. Juga ahli lingkungan Hidup & Kehutanan menulis sebuah Puisi yang Bercerita tentang perjuangan Anak Melayu Berjudul "Tersebab Penyalai Menunggoemoe Di Tanah Luka". berikut Satuju.com akan menyajikan Puisi dari Elviriadi sang penyair dari Selat Panjang Riau :

 

Gemercik Air Redang Menemani Malam

Ketika Emak membelaiku, agar tidur indah bermimpi negeri nan damai

Kelopak matahari menyapa petani padi
yang tersenyum pulas ketika petang menyambut patahan senja


Kini., ooh kini., 

kemana perahuku hendak berlabuh
tatkala harum gulai sembilang berganti deru deru mesin 

Yang menabrak pelabuhan kecilku sampai patah 

Terbelah Sirip puyu tak lagi merecup dalam air merah tanah redang

Mereka berlari dan terus berlari
tapi raung mesin mesin itu seperti tanpa ampun

Mengubur 3 lubang guli tempat kami bermain riang tanpa alas kaki

Membongkas harapan harapan kami pada tanah yang mengikat memori
pada kenuduk, pada rimba, pada anak pelanduk, burung camar, dan kepak kepak elang 

Inilah Penyalai Tanah duka yang terbelah patah ditengah garang industrialisasi..,

 

Inilah Penyalai Pulau Berpisah dari Sumatera 
Yang menyambung Kuala dan Memeluk Delta

Ditanah rindu hamparan pematang 

Yang redup tak lagi berkelip laksana malam tanpa bintang

Kemarilah Sang Jebat dan Hulubalang 

Tersebab Penyalai Menunggoemoe mu disini.,

Ditanah Duka.,


(Elviriadi/redaksi)