Dibalik Keindahan Tato, Terdapat Dampak Kesehatan
Ilustrasi
Jakarta, Satuju.com - Tato atau terkadang disebut rajah adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, tato adalah implantasi pigmen mikro. Tato dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan.
Tato umumnya dibuat dengan alasan estetika. Namun dibalik keindahannya, perlu dipahami bahwa ada bahaya tato permanen bagi kesehatan kulit dan tubuh, seperti alergi, infeksi kulit, bahkan risiko terkena hepatitis.
Dilansir alodokter, bahaya tato permanen maupun tato kosmetik bagi kesehatan kulit dan tubuh dapat muncul karena berbagai hal, misalnya saat pembuatan tato. Dalam prosesnya, pigmen atau tinta warna akan disuntikkan ke dalam lapisan kulit menggunakan jarum. Proses memasukkan zat ke dalam kulit inilah yang menjadi salah satu penyebab infeksi.
Bahaya tato permanen maupun tato kosmetik bagi kesehatan kulit dan tubuh dapat muncul karena berbagai hal, misalnya saat pembuatan tato. Dalam prosesnya, pigmen atau tinta warna akan disuntikkan ke dalam lapisan kulit menggunakan jarum. Proses memasukkan zat ke dalam kulit inilah yang menjadi salah satu penyebab infeksi.
menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara tato dengan kanker kulit. Penyebabnya pastinya tidak diketahui, tetapi dicurigai beberapa tinta yang digunakan untuk tato mengandung zat karsinogen yang dapat memicu penyakit kanker.
5. Hepatitis
Tidak hanya masalah kesehatan pada kulit, ketika hendak membuat tato pada kulit, Anda juga harus mewaspadai adanya kemungkinan tertular penyakit, seperti hepatitis B dan hepatitis C.
Hal ini sangat mungkin terjadi jika jarum suntik yang digunakan untuk tato tidak steril atau telah terkontaminasi dengan darah dari orang lain yang terinfeksi hepatitis B maupun hepatitis C.
6. HIV
Selain hepatitis, pembuatan tato permanen juga memiliki risiko untuk menularkan HIV. Meski kasus penularan HIV karena tato jarang sekali terjadi, tetapi hal ini tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa jarum yang digunakan untuk menato merupakan jarum yang steril, baru, dan bukan jarum bekas.
7. Tetanus
Peralatan untuk membuat tato yang tidak steril juga memungkinkan Anda terkena tetanus. Ini karena jarum yang tidak steril dan tidak disimpan dengan baik sangat mungkin mengandung bakteri.
Salah satu bakteri penyebab tetanus adalah Clostridium tetani. Jika jarum yang digunakan terkontaminasi, bakteri dapat ikut masuk ke kulit dan akhirnya menyebabkan infeksi tetanus.
Tidak hanya beragam penyakit di atas, tato permanen juga bisa berdampak saat Anda harus melakukan pemeriksaan MRI. Tato permanen bisa menyebabkan pembengkakan atau sensasi terbakar di area kulit yang bertato selama proses MRI dilakukan.
Dalam beberapa kasus, kualitas hasil pemeriksaan MRI juga bisa menjadi tidak maksimal karena terganggu oleh zat warna pada kulit yang ditato.
Sebelum memutuskan untuk membuat tato pada tubuh Anda, pertimbangkan bahaya tato permanen bagi kesehatan kulit dan tubuh.
Jika keputusan untuk ditato sudah bulat, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih dulu. Tanyakan mengenai keamanan proses tato, risiko yang mungkin mengintai, dan apa saja yang perlu dilakukan setelah ditato.
Saat akan ditato pun Anda harus benar-benar kritis. Anda harus memastikan bahwa alat yang digunakan untuk menato merupakan alat-alat yang steril. Pastikan juga tinta yang digunakan adalah tinta yang aman untuk digunakan ke kulit.
Jika semua hal tersebut telah Anda perhatikan tetapi setelah ditato terdapat beberapa keluhan, seperti demam, kulit bengkak dan merah, atau terdapat nanah pada kulit yang ditato, segeralah periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

