Pentingnya Mengetahui Oktan Pada Kendaraan Bermotor
Ilustrasi
Satuju.com - Kendaraan roda dua maupun roda empat pada umumnya menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) sevagai bahan bakar untuk dapat digunakan. Hal ini menjadi penting mengingat jenis bahan bakar harus cocok terhadap mesin kendaraan. Jika salah menggunakan bahan bakar maka dapat merusak mesin ataupun dapat mempengaruhi kinerja mesin motor yang digunakan pada kendaraan.
BBM memiliki nilai oktan atau research octane number pada BBM seperti pertalite, pertamax dan lain sebgainya. Oktan sendiri adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.
Semakin tinggi bilangan oktan, semakin sempurna pembakaran suatu BBM. Kondisi ini akan membuat mesin tampil optimal dan cenderung awet. Bahan bakar yang memiliki nilai bilangan oktan tinggi butuh banyak waktu untuk terbakar, tetapi bisa menaikkan efisiensi mesin bensin ke batas maksimal.
Dilansir detik.com, PT Pertamina (Persero) menjelaskan, penggunaan BBM beda oktan bisa berdampak pada kendaraan jika dilakukan terus menerus. Sebab, setiap jenis mesin kendaraan punya spesifikasi bahan bakar tertentu.
Dikutip dari laman resminya, Pertamina menjelaskan, tidak selalu bahan bakar dengan oktan tinggi akan baik untuk mesin. Oleh karena itu, gunakan BBM yang sesuai dengan spesifikasi dari mesin pada kendaraan.
"Dan jangan sering melakukan penggantian atau pencampuran jenis BBM, karena akan memberikan dampak buruk pada mesin kendaraan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan BBM yang sesuai dengan mesin kendaraan Anda serta jangan mencampur atau mengganti jenis BBM secara terus-menerus," seperti diterangkan dalam laman MyPertamina.
Efek ganti BBM secara terus menerus salah satunya yakni turunnya kinerja mesin menurun. Sebab, mesin kendaraan pada dasarnya memiliki spesifikasi jenis BBM dengan angka oktan yang cocok dengan rasio kompresinya. Rasio kompresi pada mesin pembakaran adalah nilai rasio volume ruang pembakaran.
Saat pemakaiannya diganti dengan BBM yang angka oktannya berbeda, maka mesin akan menyesuaikan kembali kompresinya. Jika terjadi secara terus-menerus, maka penggantian jenis BBM dapat membuat kinerja mesin menurun sehingga konsumsi bahan bakar juga akan menjadi lebih boros.
Selain itu, setiap jenis BBM punya komposisi kimiawi tertentu. Mengganti penggunaan BBM yang beda oktan pada pada sebuah kendaraan menyebabkan penebalan residu di dalam mesin.
Penebalan kerak mesin juga menyebabkan turunnya kompresi sehingga lubang klep yang seharusnya tertutup jadi terganjal kerak.

