Kasus LGBT di Kota Pekanbaru Mencuat, Pemko Gelar Rakor
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi
Pekanbaru, Satuju.com - Kasus LGBT yang melibatkan siswa di Kota Pekanbaru mendapat sorotan dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Pemko Pekanbaru karena sangat menghawatirkan.
Pemerintah Kota Pekanbaru meggelar rapat koordinasi guna menyikapi adanya informasi kasus LGBT di kota Pekanbaru.
Rakor yang dihadiri Dandim 0301/Pekanbaru Kolonel Kav Yuli Eko, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau, Kasatpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, Kadis Pendidikan, Abdul Jamal dan para Tokoh Agama, serta pihak lainnya, dilaksanakan du gedung Tengku Maharatu, Jalan Kerinci, Keluraham Rintis, Rabu (21/6) siang.
Usai rakor, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi mengatakan bahwa tidak ada ditemukannya Grup WhastApp LGBT di tingkat Sekolah Dasar.
“Ini berdasarkan hasil dari penelusuran dari Disdik Pekanbaru dan juga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau. Ini kesalahan dalam pemberitaan," jelas Masykur Tarmizi.
Dalam rakor, Masykur Tarmizi melanjutkan, menyamakan presepsi dan meminta pendapat para Tokoh Agama, agar peran para Tokoh Agama untuk dapat menyampaikan kepada jemaahnya disetiap ibadah atau kajian, bahwa LGBT ini merupakan perbuatan yang diharamkan dalam agama.
"Usulan dari Dandim, agar diadakan rapat ditingkat tinggi. Nanti kita akan mengusulkan kepada Pak Pj Walikota untuk mengadakan rapat dengan seluruh Forkopimda untuk merumuskan cara menyikapi permasalahan ini," ujarnya.
"Sehingga dari rapat dengan Forkopimda nantinya dapat merumuskan hukum atau sanksi seperti apa yang akan kita berikan, apabila ditemukan pelaku-pelaku LGBT di Kota Pekanbaru," imbuhnya.
Untuk mempersempit ruang gerak pelaku LGBT, dikatakan Masykur Tarmizi, pihak Satpol PP Kota Pekanbaru gencar melaksanakan razia.
"Kita juga mengimbau kepada seluruh masyarakat dan juga para orang tua wali murid untuk selalu memantau tingkah laku anak kita, pergaulannya dan juga telepon genggamnya. Ini dilakukan agar anak-anak kita bisa terhindar dan tidak terjerumus dalam perilaku LGBT. Karena anak-anak kita adalah anak generasi penerus kita, sebagai estafet perjuangan bangsa," pungkasnya.

