Habiskan Dana Triliiunan, JIS Tak Masuk Standar FIFA
Jakarta Internasional Stadium (JIS)
Jakarta, Satuju.com - Jakarta Internasional Stadium (JIS) tidak masuk kedalam stadion untuk pertandingan berstandar internasional. JIS didatangi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, hingga Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menlihat standar JIS sebagai stadion internasional.
Hasilnya, JIS tidak masuk kedalam kategori tersebut, padahal JIS digadang-gadang menjadi stadion berkelas seperti halnya Gelora Bung Karno (GBK). "Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus, namun kami evaluasi. Kalau nanti dievaluasi FIFA mudah-mudahan sudah bisa dapat memenuhi standar. Di antaranya salah satu yang utama adalah rumput. Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," ungkap Basuki di lokasi seperti ditulis Rabu (5/7/2023).
Hal ini menjadi sorotan karena stadion yang dibangun pada tahun 2019 ini telah memakan biaya Rp4,5 Triliun. Untuk dana sebesar itu seharusnya stadion suharusnya sudah layak menjadi stadion kelas dunia. JIS menjadi polemik karena tahun 2023 ini akan direnovasi dengan anggaran sebesar Rp5 Triliun.
Dilansir CNBCIndonesia, Basuki menegaskan rumput yang tertanam di JIS saat ini tidak masuk kriteria FIFA. Rumput akan diganti total dan pihaknya sudah membicarakan hal ini dengan Karya Rama Prima (KaerPe) yang merupakan perusahaan yang mengurusi rumput GBK.
"Nanti kalau jangka panjangnya, mungkin harus diubah rumputnya. Jadi itu salah satunya, rumput yang sekarang tidak dapat memenuhi kriteria FIFA sesuai dengan pengalaman beliau. Itu akan diganti dengan rumput yang lain untuk bisa dipakai [Piala Dunia] U-17," imbuhnya.
Selain rumput, ada 2 infrastruktur JIS yang akan direnovasi. Yaitu akses masuk keluar stadion JIS yang saat ini hanya ada satu. Kondisi ini sangat berbahaya dan akan ditambah jadi lima akses, termasuk jembatan penyeberangan.
"Akses ke stadion yang ada existing sekarang hanya ada satu. Menurut saya ini bahaya, apalagi di lingkungan penduduk," ucapnya.
Lalu infrastruktur JIS lainnya yang direnovasi adalah akses masuk ke JIS untuk bus pemain dan ofisial tim sepak bola yang dinilai terlalu kecil. Untuk itu, ada pintu yang akan dibongkar dan dilebarkan agar bus besar bisa masuk ke dalam JIS.
"Ini mohon maaf, jadi kondisi sekarang bus tak akan bisa masuk sini nanti pemain masuk sini, lift diblok untuk pemain, bus besar. Kondisi sekarang tak bisa masuk karena ada pintu tiket di sana jadi harus dilebarkan atau dibongkar, saya kira itu hal kecil saja," jelas Basuki.
Basuki bilang proyek renovasi JIS akan dilakukan keroyokan agar cepat diselesaikan. Sehingga saat dicek FIFA, JIS diterima sebagai stadion yang bisa menggelar pertandingan Piala Dunia U-17.

