Dugaan Pungli Seleksi Wasit Liga Indonesia Jadi Sorotan

Ilustrasi

Jakarta, Satuju.com - Dugaan pungutan liar (pungli) di liga 1 dan liga 2 Indonesia menjadi sorotan. Kali ini pungli diduga merambah pada seleksi wasit untuk musim 2023/2024. PSSI menggelar seleksi wasit Liga 1 dan Liga 2 pada 15-16 Juni lalu. Proses itu diikuti 161 wasit, dua asisten wasit FIFA, dan satu wasit AFC Elite Referee.

Untuk meningkatkan mutu seleksi, PSSI menggandeng Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) selama prosesnya. Dua petinggi JFA Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi mempertemukan langsung seleksi wasit Liga 1.

Dari total 164 peserta, terdapat 55 wasit yang mengikuti tes memimpin pertandingan Liga 1. Sebanyak 27 wasit ditambah satu wasit AFC Elite Referee yang lolos. Kemudian 18 orang dipilih untuk memimpin pertandingan Liga 1 dan sisanya di Liga 2.

Namun dugaan pungli mewarnai seleksi wasit Liga 1. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali yang menyebut ada patgulipat demi mendapatkan satu tempat di lapangan hijau.

Akmal menyebut terjadi transaksi 'di bawah meja' untuk memuluskan calon wasit agar bisa lolos seleksi. Ia mengatakan, ada calon wasit yang diminta membayar Rp500 ribu agar bisa mendapat bocoran jawaban tes tertulis.

Kemudian ada pula permintaan membayar Rp1 juta agar bisa dibantu lolos tes fisik dan Law of The Game (LOTG). Tes sendiri terdiri dari tiga kategori yaitu Tes Fisik (bobot nilai 60), Tes LOTG (bobot 20), dan Tes Video (bobot 20).

Menanggapi dugaan pelanggaran serius, Bareskrim Polri melalui Satgas Anti Mafia Bola memanggil Ketua PSSI Erick Thohir sebagai awal dari pengusutan kasus ini. Erick dipanggil polisi pada Senin (17/7).

Erick mengutus seorang sutradara berinisial 'A' yang berstatus sutradara perwasitan. Hingga berita ini ditulis, PSSI belum memberikan tanggapan resmi.