Tak Selalu Menguntungkan, Ini Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0
Ilustrasi
Satuju.com - Industri 4.0 atau revolusi industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas" atau lebih mudahnya Revolusi Industri 4.0 dapat diartikan sebagai fenomena yang menggabungkan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Makanya revolusi tersebut disebut juga dengan cyber physical system. Kolaborasi itu menerapkan konsep otomatisasi yang dibantu dengan teknologi informasi.
Revolusi industri 4.0 yang telah kita jalani sekarang ini memberikan beberapa dampak dalam baik pereknomian dan dunia bisnis. Akan tetapi terdapat pula dampak negatif dari revolusi industri 4.0 ini. Melansir accounting.binus.ac.id, berikut dampak negatif yang diberikan oleh revolusi industri 4.0 ini.
1. Rentan dengan serangan siber
Revolusi industri 4.0 akan sangat lekat dengan dunia teknologi dimana salah satu hal yang bisa dilihat mulai banyak ditemukan saat ini adalah internet of things (IoT). Produk-produk IoT menghilangkan batas fisik antara proses produksi dengan sistem jaringan oleh karena itu sangat rentan dengan serangan siber apabila tidak dijaga dengan sistem keamanan yang solid dan tangguh. Salah satu produk IoT adalah aplikasi absensi karyawan dimana bisa langsung terhubung ke manajemen HRD melalui internet namun dengan sistem keamanan yang lebih baik sehingga data aset anda bisa lebih aman.
2. Investasi SDM yang tidak murah dan minim
Perusahaan yang ingin menggunakan sistem otomatisasi dan juga teknologi tinggi tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk bisa menggunakan sarana canggih tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus rela mengeluarkan dana untuk investasi dalam memberikan pelatihan keterampilan dan juga sertifikasi pada karyawan yang sudah dimiliki atau siap memberikan gaji yang layak dan lebih tinggi bagi tenaga kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.
3. Dampak teknologi terhadap lingkungan
Selama manusia menggunakan mesin untuk bekerja maka kebutuhan energi akan tetap tinggi dan hingga sekarang belum ada sumber energi yang mencukupi bisa digunakan untuk kegiatan produksi dalam skala besar selain dengan menggunakan bahan bakar fosil. Semakin tinggi kegiatan produksi manufaktur, maka akan berbanding lurus dengan tingginya pembuangan limbah yang bisa mengancam lingkungan hidup secara global.
4. Manusia menjadi serba ketergantungan dan malas
Media informasi memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunaannya. Terlalu atraktifnya, membuat masyarakat seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. Bagi seseorang yang telah terbiasa menggunakan teknologi informasi, cenderung malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk menggunakan aplikasi/fasilitas yang ada ketimbang harus direpotkan. Sebenarnya dengan revolusi industri 4.0 ini dapat dijadikan sebagai wadah informasi dan komunikasi atau bahkan sebagai hiburan untuk melepas penat/stress.
5. Urbanisasi
Akibat industrialisasi, orang-orang dari pedesaan akan migrasi kekota karena mencari pekerjaan di pabrik. Urbanisasi adalahperpindahan masyarakat dari desa ke kota. Akibatnya, populasipenduduk di kota meningkat.
6. Terjadinya kesenjangan pendapatan
Pemisahan modal dan tenaga kerja menciptakan perbedaanpendapatan antara buruh dan orang-orang yang mengendalikansumber daya modal.

