Musisi Legendaris Indonesia Chossy Pratama Rilis Lagu "Karik Hau" Kolaborasi dengan Fiorela Capeda
Lagu Karik Hau
Satuju.com - Pada saat yang tak terduga, Chossy Pratama dikenalkan dengan seorang penyanyi berbakat di Dili yang berumur 18 tahun, dan seperti ada chemistry antara lagu tersebut dengan Fiorela Cepeda, nama gadis muda tersebut. Timbul ide Chossy Pratama, bagaimana jika Fiorela saja yang menyadur kembali dalam bahasa Tetun. Dan mulai menjalankan produksi lagu tersebut yang memakan waktu sekitar 4 bulan dari mentah sampai dirilis.
Pengerjaannya pun melibatkan musisi dari beberapa negara. Sementara bagan aransemennya dikerjakan di Dili, oleh Chossy Pratama dan Nopai, seorang drummer dan produser di Dili, yang mengerjakan drum programming-nya.
Lalu mereka mulai mencoba mengarahkan Fio, nama panggilan Fiorela Cepeda, untuk menjiwai lagu tersebut. Setelah keluar masuk studio sebanyak 4-5 kali, Chossy Pratama coba melengkapi arransemen musiknya dengan melibatkan Wanda Omar untuk bass-nya, dan Andre Dinuth untuk nylon / string acoustic dan electric guitar-nya, yang rekamannya dilakukan di studio mereka sendiri di Jakarta.
Chossy Pratama juga meminta bantuan Aubrey Victoria untuk arransemen cello-nya yang dimainkan oleh Martin Kutnar dari Kroasia, dan direkam di sana. Semua isian kemudian dikirimkan datanya ke Dili, lalu data tersebut diproses kembali di studio Dili, dan siap untuk mixing. Setelah semua musik sudah jadi, dan Fio mendengarkan vokalnya, ia memutuskan untuk mencoba sekali lagi, yang dengan serta merta disetujui Chossy Pratama, dan jadilah Karik Hau yang sekarang sudah dirilis.
Tapi tak cukup sampai di sana, untuk menambah ambience musiknya, Chossy Pratama mendapatkan mahasiswi jurusan hukum yang kebetulan bisa mengisi backing vocal, Nana Tomasia. Karena sebuah lagu tidak akan lengkap tanpa video musik, maka Chossy Pratama menghubungi Favio S. Pinto untuk memproduksi bersama João de Araújo dan Raimundo C. Santos, di mana mereka dibantu oleh Silvestre P. Castro, pemilik On Shoot Production House tempat mereka bernaung. Sementara studio yang ada di Dili adalah studio AMRT - Arquivo & Museu Resiatênçia Timorense, atau Museum Perjuangan Timor Leste.
Sementara itu, Tixxy masih melakukan hunting untuk versi Indonesia. Kiranya lagu Karik Hau bisa menemani para penikmat musik Tanah Air dan negara tetangga kita, Timor Leste.

