APPI Sebut Gerakan Pangan Murah Kementan Berpotensi Rugikan Petani
Ilustrasi
Jakarta, Satuju.com - Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan Kementerian Pertanian di protes Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur. Hal tersebut berpotensi merugikan mereka.
Ketua APPI Jatim Jumantoro mengaku berangkat jauh-jauh ke Jakarta untuk menemui Plt Mentan sekaligus Ketua Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi terkait masalah itu.
Jumantoro mengaku sudah berjanji untuk bertemu dengan petinggi Kementan hari ini. Namun sampai pada Senin (16/10) siang, tidak ada yang menemuinya.
"Saya Jumantoro, Ketua APPI Jawa Timur. Ternyata hari ini ada gerakan pangan murah (GPM). Bukan saya tidak setuju, tapi harapan saya jangan gerakan pangan murah. Kasihan petani, pasti produknya dibeli dengan harga yang murah, tapi (seharusnya) gerakan harga pangan terjangkau dan berkualitas,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/10/2023) melansir CNNIndonesia.
"Petani tidak untung dengan kondisi seperti ini. Saya sudah dari Sabtu (14/10) ingin bertemu Bapak Kepala Bapanas (Arief Prasetyo Adi) untuk menyampaikan kondisi realita petani," sambungnya.
Jumantoro merasa ironis karena Hari Pangan Sedunia yang jatuh hari ini seharusnya bisa menghargai jerih petani yang malang. Ia menekankan ada keringat petani pada setiap pangan rakyat di meja makan.
Ia lebih mendukung gerakan pangan yang terjangkau dan berkualitas daripada embel-embel murah. Menurutnya, langkah menyajikan pangan terjangkau bisa membuat petani semangat bercocok tanam.
Kementan melaksanakan Gerakan Pangan Murah mulai Senin (16/10). Plt Mentan Arief menyebut gerakan pangan murah hadir dalam berbagai jenis bahan pokok. Ada minyak goreng, telur, ayam, beras, dan daging.
Ia mengatakan masyarakat antusias dengan GPM ini. Apalagi Arief secara simbolis menyerahkan beras Bulog kepada warga di lingkungan Kementan.
“Menyiapkan gerakan pangan murah itu bukan hanya di kantor gubernur, tetapi kelurahan, daerah-daerah yang memerlukannya. Sehingga titik-titiknya itu adalah titik strategis, bukan dekat kantor gubernur,” katanya usai peluncuran GPM di Kementan, Jakarta Selatan.

