Dampak Pemilu 2024 Bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ilustrasi

Jakarta, Satuju.com - Penyelenggaraan Pemilu 2024 disinyalir turut menjadi pendorong positif terhadap pertumbuhaan ekonomi Indonesia di tahun depan. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), Kamis (21/12/2023). 

Pada tahun depan atau 2024, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat pada kisaran 4,7% hingga 5,5%. “Pada tahun 2024, kinerja konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, dan investasi diperkirakan terus meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, berdampak positif terhadap pelaksanaan pemilu, serta keinginan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN),” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pemilu, secara khusus akan mendorong pertumbuhan konsumsi, baik konsumsi pemerintah maupun swasta. “Berapa besarnya? Tentunya tergantung nanti Pemilu-nya 1 putaran atau 2 putaran,” jelasnya. 

Menurut BI, dampak Pemilu 2024 pun sudah mulai terlihat pada tahun 2023, namun dampaknya memang lebih besar pada tahun 2024.

Berdasarkan perhitungan BI, jika penyelenggaraan Pemilu 2024 terjadi dua putaran akan memberikan kontribusi sekitar 0,6% terhadap konsumsi di dalam negeri. 

Untuk tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4,5%-5,3%. Konsumsi rumah tangga dan investasi diperkirakan tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan kelanjutannya penyelesaian PSN. 

Sementara dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja perekonomian diperkirakan utamanya didorong oleh perdagangan besar dan eceran, Industri pengolahan, serta konstruksi. Dalam hal mendukung pertumbuhan ekonomi, BI menegaskan akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan.