Anies Komentari Pernyataan Jokowi yang Sebut Presiden Boleh Memihak: Negara Ini Tidak Diatur Pakai Selera

Anies Baswedan

Jakarta, Satuju.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut seorang presiden diizinkan untuk melakukan kampanye saat pemilu berlangsung dan memihak pasangan tertentu dikomentari calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan.

Anies pun menegaskan, hal tersebut harus mengacu pada aturan hukum. Dia mengaku, ingin menjaga agar semua yang menjalankan kewenangan di negara Indonesia ini tetap mengacu pada aturan hukum yang berlaku.

“Kita ingin menjaga agar negara ini tetap menjadi negara hukum, di mana semua yang menjalankan otoritas Merujuk kepada aturan hukum, bukan Merujuk kepada selera, bukan Merujuk kepada kepentingan yang mungkin menempel pada dirinya sendiri, mungkin menempel pada kelompoknya,” kata Anies usai berdiskusi dengan Gubernur. DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Rabu (24/1/2024).

Anies menuturkan, dalam bernegara itu mengikuti aturan hukum. Anies menegaskan, dalam sebuah negara tidak berdasarkan selera, maupun kepentingan pribadi, dan kepentingan kelompok.

“Jadi kita serahkan kepada aturan hukum, menurut aturan hukumnya bagaimana, ini bukan selera, saya setuju atau tidak setuju, aturan hukumnya bagaimana,” ucap gubernur DKI periode 2017-2022 itu.

Anies menyebut, gagasan perubahan yang dibawanya dalam Pilpres 2024 yakni mengembalikan agar negara tidak diatur sesuai selera seseorang ataupun kelompok tertentu. Dia menegaskan, gagasan perubahan yang dibawa adalah untuk kepentingan rakyat sesuai dengan aturan hukum yang ada.

"Kami bawa itu mengembalikan agar negara ini tidak diatur pakai selera, tapi diatur pakai aturan hukum, dan tidak diatur pakai kepentingan, tapi diatur oleh aturan hukum. Jangan sampai jadi negara kekuasaan, di mana hukum diatur oleh penguasa, kita ingin penguasa diatur oleh hukum ,” jelas Anies.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan seorang presiden juga diperbolehkan melakukan kampanye pada saat pemilu berlangsung. Selain itu, Jokowi menyebut seorang presiden juga boleh memihak pasangan calon tertentu.

"Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh," kata Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.