Meski Pengangguran di RI Tembus 7,8 Juta Orang, Menaker Ida Masih Bersyukur

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah

Jakarta, Satuju.com - Tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 7,8 juta orang. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan masih bersyukur meski masih dalam rentang yang tinggi, angka kemiskinan di tanah air terus menurun.

“Data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2023, penurunan kita sudah turun dari 8,6% pada tahun 2022, menjadi 7,8% pada tahun 2023. Masih tinggi, sebagai manusia yang terus bersyukur, kita bersyukur,” ungkapnya, dalam pidato di acara HUT Apindo ke-72 di Kawasan Cikarang, Bekasi, Rabu (31/1/2024).

Dia menyampaikan, tren penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia berlangsung sejak tahun 2020. Pada tahun 2020, tingkat kemiskinan masih di angka 7,07%. Sementara, data terakhir saat ini, sudah di angka 5,32% atau 7,8 juta orang.

Ida menuturkan, kemiskinan di Indonesia saat ini didominasi oleh kalangan usia muda yakni mencapai 42,62%. Paling banyak berasal dari kelompok usia 15-19 tahun yakni 25,7% dan disusul oleh kelompok usia 20-24 tahun yakni 16,85%.

“Kalau kita breakdown lebih jauh, SMK punya kontribusi 9,31%, SMA 8,15%, pendidikan menengah 17,46%. Ternyata SMK bahwa yang kita harapkan segera masuk di pasar kerja, ternyata masih belum terjadi link and match. Perguruan tinggi, baik universitas maupun diploma juga menyebabkan penurunan kemiskinan kita. Universitas 5,11%, diploma 4,97%,” paparnya.

Sementara itu, jika dilihat dari sebaran wilayahnya, sebagian besar kemiskinan justru berasal dari wilayah perkotaan dibandingkan dengan pedesaan. “Yang sebenarnya dari sisi akses pendidikan dan pelatihan vokasi, harusnya mereka (orang dari wilayah perkotaan) yang banyak akses. Ini berarti bukan soal akses geografis, tapi mungkin dari ketidaksesuaian,” ucapnya.