Demo Tolak Hasil Pemilu 2024 Berlangsung Panas, Ribuan Aparat Dikerahkan
Aksi menolak hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan mendorong Hak Angket di depan Gedung DPR RI
Jakarta, Satuju.com - Sejumlah elemen masyarakat melakikan aksi menolak hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan mendorong Hak Angket di depan Gedung DPR RI Senayan Jakarta .
Massa terlihat menunjukkan kemarahannya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Baliho yang bergambar wajah Jokowi pun dibakar massa demonstran.
Atas aksi ini sebanyak 3.929 personel gabungan dikerahkan untuk menjamin keamanan.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (5/3/2024), massa aksi demo meminta orator untuk melakukan pembakaran terhadap baliho yang menampilkan Jokowi.
Sebelum dibakar, massa aksi memukuli baliho menghampiri Jokowi hingga sobek dan tersisa setengah muka. Setelahnya, ramai-ramai mereka mengangkat baliho itu ke tengah jalan dan menginjak-injaknya.
Api bekas pembakaran ban pun masih berkobar. Baliho tersebut kemudian diletakkan di atasnya.
Massa menumpahkan kekecewaannya kepada Jokowi. Salah satunya janji ASN netral yang digaungkan, namun faktanya justru terjadi dugaan yang mencakup jabatan dan kewenangan pada Pemilu 2024.
“Rakyat tidak bodoh, rakyat tidak mau jadi tumbalnya rezim. Tidak berkah tidak halal bagi dinasti politik yang Bapak Jokowi bangun dari sekarang,” kata orator demo lainnya.
Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta terbagi menjadi dua kubu, yakni pihak yang mendorong Hak Angket Pemilu 2024 dan pihak yang menolak. Meski disekat pagar, massa kedua belah pihak sempat saling melempar botol.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Selasa (5/3/2024), aksi saling lempar botol terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga, pelemparan botol awalnya datang dari kubu massa aksi tolak Hak Angket.
Kondisi tersebut pun membuat geram kubu pro-Hak Angket. Meski begitu, orator meminta massa agar tidak terprovokasi.
"Tolong ya massa kita jangan terprovokasi, massa aksi jangan terprovokasi. Kita aksi damai," teriak orator.
Suasana semakin panas saat massa aksi pro-Hak Angket membuat emosi tersulit. Mereka geram dan membalas pelemparan botol tersebut.
Orator pun meminta polisi untuk bertugas dengan benar. Dia meminta petugas segera melakukan pengamanan dan menjaga kondisivitas aksi demo.
“Pak polisi itu tugas kalian. Tolong bertugas. Massa jangan terprovokasi. Kita orang dewasa yang beretika. Bukan massa aksi bayaran. Kenapa kita dibenturkan oleh massa mengaku pelajar tapi bayarannya,” teriak orator.
Massa aksi tolak Hak Angket pun dipukul mundur agar menjaga jarak lebih jauh dari kubu pro-Hak Angket. Petugas segera menurunkan kendaraan anti-huru hara ke tengah-tengah massa aksi.
Komando mobil dari massa tolak Hak Angket kondisi Pemilu 2024 pun mundur bersama demonstrasi lainnya. Tidak lama, situasi kembali tenang dan demonstrasi kembali melanjutkan orasinya.
Koordinator Presidium Demonstrasi, Afandi Ismail menyampaikan, selain soal masalah Pemilu 2024, menyisihkan yang juga diramaikan oleh ibu-ibu meminta agar pemerintah menurunkan harga sembako.
“Terutama harga beras, cabai, dan kita juga mendengar ada rencana kenaikan harga BBM dan masih banyak lagi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat lainnya. Kita mohon agar DPR memperhatikan aspirasi ini, sehingga benar-benar kenaikan-kenaikan ini bisa segera diturunkan dan kelangkaannya pun atau ketersediaannya pun bisa segera dipenuhi di masyarakat,” tutur Afandi di depan Gedung MPR DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3 /2024).
Menurutnya, massa yang tergabung dalam Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi semakin mendesak agar DPR RI segera menangani Hak Angket dalam rangka mengadili kondisi atau pun kejahatan Pemilu 2024.
“Ini untuk menyelamatkan, mengembalikan marwah demokrasi kita itu hanyalah ke DPR MPR, itu harapan terakhir rakyat melalui Hak Angket. Karena kita sudah kehilangan kepercayaan, kita sudah kehilangan kepercayaan kepada Mahkamah Konstitusi,” jelas dia.

