50 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Afganistan

Afghanistan

Jakarta, Satuju.com - Dalam bencana banjir bandang di Provinsi Baghlan, Afganistan utara, sebanyak 50 orang tewas, sebagian besar anak-anak dan wanita.

Badan Penanggulangan Bencana menyebut jumlah tersebut diprediksi bertambah karena masih banyak korban yang hilang.

Sejauh ini, jumlah orang yang meninggal adalah 50, menurut data Rumah Sakit Baghlan-e-Markazi, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Hedayatullah Hamdard dikutip AFP, Jumat (10/5).

Ia menjelaskan banyaknya korban tewas disebabkan banjir bandang yang datang tiba-tiba setelah hujan deras mengguyur. Warga tak sempat menyelamatkan diri dari derasnya arus udara.

Saat ini Tim SAR gabungan masih mencari sejumlah korban yang diduga terperangkap di bawah timbunan lumpur dan menyimpannya. Tenda darurat pun telah disediakan untuk warga yang mengungsi.

Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, terekam detik-detik banjir datang bagaikan air bah. Terdengar suara tangisan anak-anak dan sekelompok pria yang mencoba menyelamatkan diri dari terjangan banjir.

Pada pertengahan April lalu, banjir juga melanda 10 provinsi di Afganistan. Sekitar 100 orang tewas akibat bencana tersebut. Sementara banjir juga telah merusak lahan pertanian di mana sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian.

Para ahli menyebut Afganistan merupakan negara yang sangat rentan terhadap perubahan iklim akibat pemanasan global. Menurut data Bank Dunia, sebagian dari populasi Afganistan hidup di bawah garis kemiskinan, dan 15 juta orang mengalami ketidakamanan pangan.