Pembuka Pintu Rezeki, Habib Syech Ungkap Makna "Yaa Latif"

Habib Syech

Jakarta, Satuju.com - Selain kerja keras, untuk mendapatkan rezeki yang lancar dan berkah, Islam mengajarkan usaha batiniah yang berupa doa atau wirid yang menjadi pembuka pintu rezeki.

Salah satu amalan yang masyur, sebagai pembuka pintu rezeki, salah satunya adalah dzikir atau wirid “Ya Latif.”

Hal itu diungkapkan oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dalam salah satu ceramahnya. Intinya dzikir ini banyak direkomendasikan para ulama salaf ataupun khalaf.

Lafal tersebut rupanya diambil dari salah satu nama-nama Allah yang baik (asmaul husna). Sementara membaca dan berdoa dengan asmaul husna sangat dianjurkan Allah SWT.

; وْنedit ۖ

“Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Menukil Islami.co, Doa sebagai sarana untuk memperkuat mental, spiritual dalam berusaha, bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, terutama salah satu dari Asmaul Husna yaitu Al-Latiif bila dibaca secara rutin maka akan dimudahkan usaha maupun rizkinya.

Imam Abu Yazid al-Busthami dalam kitab Manhajul Hanif menjelaskan bahwa orang yang membiasakan membaca “Ya Latiifu” sebanyak 129 kali kemudian membaca ayat ini sebanyak tujuh kali

اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَ زِيزُ
Artinya: “Allah Dzat yang Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada hamba yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(QS. Syuura: 19)

Lebih lanjut Imam Abu Yazid al-Busthami menjelaskan bahwa orang yang membiasakan membaca akan dimudahkan dalam urusannya, baik rezeki maupun yang lainnya.

Menukil Liputan6.com, makna Al-Latif adalah halus dan lembut. Dzikir Ya Latif merupakan salah satu bentuk dzikir yang diambil dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al-Latif. Sementara itu, arti nama Allah Al-Latif sendiri adalah Yang Maha Lembut.

Nama Al-Latif mengacu pada sifat Allah SWT erhadap hamba-Nya serta Maha Mengetahui hal-hal yang lembut sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah Swt, Surah Al-An'am ayat 103, yang artinya,

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala sesuatu yang terlihat; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”

Arti Ya Latif, yang diambil dalam Asmaul Husna Al-Latif juga memiliki pengertian lain yang menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah SWT. Al-Latif menunjukkan sifat Allah SWT yang memiliki segala pengetahuan, termasuk yang sifatnya rahasia, baik itu tersimpan di dalam dada, atau bahkan tersembunyi serta berbagai hal yang lembut dan tidak dapat dilihat oleh pandangan mata manusia.

Dengan kata lain, arti Ya Latif selain mengacu pada sifat Allah SWT yang lembut kepada hamba-Nya, arti Ya Latif juga menunjukkan sifat Allah SWT yang mengetahui segala hal sampai hal yang paling kecil atau paling mendetail. Oleh karena itu, tidak ada sesuatupun yang berasal dari pengetahuan Allah SWT.

Asma Al-Latif bahkan telah menjadi lafaz dzikir yang sudah sering diamalkan oleh para ulama. Meski demikian, dzikir Ya Latif tidak bisa diamalkan secara sembarangan, sebab terdapat tata cara dalam melakukan dzikir tersebut.