Luar Biasa! Khasiat Bawang Putih Diungkap Alquran dan Sains
Bawang Putih
Satuju.com - Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Bawang putih banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari.
Khasiat bawang putih yang biasa dikonsumsi umat manusia dalam kehidupan sehari-hari diungkapkan dalam Alquran dan sains. Salah satunya untuk kesehatan tubuh.
Dirangkum dari "Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah" karya Dr Nadiah Thayyarah, dijelaskan berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَ فُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ... ...
Agar Dia mengeluarkan untuk kita dari apa yang ditumbuhkan bumi berupa sayur-sayuran, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang. (Quran Surat Al Baqarah Ayat 61)
Ibnu Al Qayyim menyebutkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, "Makanlah bawang putih mentah-mentah. Kalaulah aku tidak berbicara dengan malaikat, pastilah aku pun keseluruhan."
Riwayat lain menyebutkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah diberi hadiah makanan yang mengandung bawang putih, tetapi makanan itu lalu ia kirimkan kepada Abu Ayyub Al Anshari.
Dia pun bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak menyukai makanan itu, sehingga engkau mengirimkannya untukku?”
Dia menjawab: "Sejujurnya aku sering berbicara dengan (malaikat) yang kalian tidak bisa berbicara dengannya."
Hadits tersebut menggambarkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebenarnya menyarankan mengonsumsi bawang putih, karena menghadiahkan kembali makanan yang mengandung bawang putih kepada seorang sahabat.
Namun, disyaratkan agar seorang Muslim tidak hendak pergi ke masjid, karena bau mulut yang menyebabkannya kurang sedap.
Adapun Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memilih tidak mengonsumsi bawang putih karena beliau sering berkomunikasi dengan Malaikat Jibril yang dikenal tidak suka dengan bau bawang putih.
Hadits lain menyebutkan: “Makanlah bawang putih dan gunakanlah ia sebagai obat karena ia mampu mengobati 70 macam penyakit. Kalaulah malaikat tidak datang (dan berbicara) denganku, pastilah aku pun keseluruhan.” (Hadits riwayat Ad-Dailami dari Ali).
Para ahli tidak tahu kapan bawang putih pertama kali digunakan dalam makanan. Tapi, bukti sejarah lain menyebutkan bahwa bangsa Sumeria telah menggunakan bawang putih sebagai obat sejak lebih dari 2600 tahun sebelum masehi (SM).
Kumpulan manuskrip tua berbahan daun lontar yang ditulis lebih dari 1500 tahun SM menegaskan bahwa bangsa Mesir kuno sangat mengandalkan bawang putih dalam dunia pengobatan.
Pada abad pertengahan, bawang putih disebarluaskan ke daratan Eropa dan mulai digunakan untuk mengobati penyakit pes (sampar) dan penyakit jantung.
Selama beberapa abad, bawang putih digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati sejumlah penyakit infeksi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, bawang putih semakin dikenal luas berkat kemampuannya mengatasi penyakit kanker dan jantung.
Bawang putih mengandung lebih dari 100 unsur kimiawi. Kandungannya yang terpenting adalah zat alisin, yaitu satu jenis asam amino yang mengandung sulfur.
Namun zat tersebut tidak terdapat pada bawang putih yang masih segar, baru terbentuk secara bertahap bersama unsur lainnya ketika dirajang ataupun ditumbuk.
Para peneliti meyakini bahwa zat alisin itulah yang bertanggung jawab bagi efektivitas senyawa biologis yang terdapat pada bawang putih, sebagaimana para juru masak memahami bahwa zat itu pula yang menciptakan bau menyengat yang keluar dari bawang putih.
Bawang putih yang banyak digunakan sebagai unsur obat diolah menjadi bentuk tablet, dan beberapa unsur lainnya menggunakan makanan berbentuk ekstrak minyak bawang putih. Tablet olahan bawang putih umumnya mengandung kadar zat alisin yang terbatas.
Laboratorium riset-riset selama ini lebih diarahkan untuk penelitian bawang putih yang sudah diolah dalam bentuk serbuk, karena serbuk itulah yang dianggap paling efektif sebagai unsur obat.

