Dirut Utama PJC: Wartawan harus Tangguh & Berani Jangan Kalah dengan Narasumber
Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H tampil sebagai Narasumber Utama pelatihan bertajuk: Cara Praktis Menulis Berita Menarik.
PEKANBARU, Satuju.com - Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, MH, mengatakan, tidak mudah menjadi seorang wartawan di era informasi saat ini.
“Wartawan harus benar-benar tangguh dan berani. Tidak mudah menyerah dengan berbagai trik yang dimainkan narasumber,” katanya di hadapan para Pemimpin Redaksi dan Wartawan Media Berita di Hotel Tjokro, Pekanbaru, Sabtu (29/6) pagi.
Wahyudi yang tampil sebagai Narasumber Utama dalam pelatihannya bertajuk: "Cara Praktis Menulis Berita Menarik" itu, menyebut berbagai trik yang dimainkan oleh sumber berita untuk menghindari buruan seorang wartawan atas informasi yang digenggamnya.
Justru di situlah, katanya diuji nyali dan ketangguhan seorang wartawan, saat menghadapi sumber berita yang 'sulit'.
Tantangan berupa sulitnya menemui narasumber, jelas Wahyudi, seharusnya menjadi sarana menguji kesabaran dan ketangguhan seorang wartawan dalam menjalankannya.
Jika si Wartawan langsung menyerah. Terlebih lagi, buru-buru menjadikan tantangan itu sebagai bahan berita: akan terkesan cengeng dan pengecut. Itu juga bukti kegagalan menjalankan tugas.
“Akhir-akhir ini, semakin lazim kita membaca berita: Wartawan Memberitakan Wartawan,” kata Wahyudi.
Wahyudi merasa prihatin membaca berita-berita yang justru menjadikan wartawan sebagai objek pemberitaan dan merasa dilecehkan sumber berita.
Hal-hal yang merendahkan profesi wartawan, kata Wahyudi, semestinya bisa dihindari dengan keterampilan dan profesionalisme wartawan itu sendiri.
Sebab, lebih lanjutnya berita yang bertendensi memenuhi wartawan, justru mencerminkan kontra profesionalisme wartawan yang bersangkutan.
"Berita semacam itu juga tidak akan berhasil menarik simpati publik. Percayalah!" tegas Wahyudi.
Pada kesempatan itu, Wahyudi meminta segenap wartawan di negeri ini, agar terus belajar dan berlatih ilmu jurnalistik.
Disarankannya, agar wartawan juga mempelajari ilmu berkomunikasi yang baik. Agar bisa berhasil "menembus" sumber daya dengan cara-cara yang elegan.
Sebab, katanya, di era teknologi informasi yang semakin canggih, dewasa ini, masyarakat malah semakin kesulitan memperoleh informasi yang berkualitas.
Kondisi ini, menurut penganalisis Wahyudi, tentunya sangat terbebani dengan profesionalisme dan keterampilan jurnalistik yang dimiliki para wartawan sebagai pemburu berita.
"Camkan! Kewenangan yang dimiliki wartawan untuk menjalankan profesinya hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang informasi," tegas Wahyudi.(PJC)


