Sejarah Manis Marquez Jelang MotoGP Jerman

Marc Marquez

Jakarta, Satuju.com - Marc Marquez diketahui sangat bersahabat dengan balapan MotoGP Jerman. Kemenangan ada dalam jangkauannya dan tak hanya demi kemampuan pengumuman.

Sejak bergabung dengan Gresini untuk mengendarai motor balap Ducati di MotoGP 2024, Marc Marquez sudah kembali tersenyum lebar.

Bersaing di baris terdepan telah kembali menjadi rutinitas setelah bertahun-tahun merana di baris Honda. Namun, masih ada satu mimpinya yang belum tercapai yaitu menang balapan lagi.

Posisi finis kedua masih menjadi pencapaian terbaik Marquez dalam delapan seri balap yang telah dijalani musim ini.

Kesempatan untuk pecah telur hadir di depan mata saat kejuaraan kembali mengunjungi Sachsenring di Saxony, Jerman, pada akhir pekan ini.

Sachsenring merupakan sirkuit yang 'Marquez banget'.

Sebabnya tersedianya rentetan tikungan kiri cepat yang menjadi favorit Juara Dunia kedelapan kali itu berkat latihan dirt track.

Rekor Marquez di lintasan yang berkarakter anti-clockwise (berlawanan dengan arah jarum jam) ini tidak utama-utama.

Dia pernah menguasai GP Jerman dengan hasil pole position dan kemenangan sekaligus dalam 10 penampilan beruntun dari 2010 (125cc) hingga 2019 (MotoGP).

Kemenangan perdana pasca-pertandingan terburuk yang hampir membuat pensiun pun terjadi di GP Jerman pada 2021.

Posisi pertama tidak hanya akan menjadi suntikan motivasi bagi jagoan asal Cervera yang bermimpi untuk menjadi juara dunia lagi.

Ada dua rekor yang bisa menyerang Marquez sekaligus jika gagal finis pertama pada balapan hari Minggu (7/7/2024) nanti.

Rekor pertama adalah berakhirnya warisan Marquez sebagai pemenang lomba lari termuda di kelas premier dengan usia 20 tahun 63 hari saat memenangkan GP Amerika, juga dalam trek berlawanan arah jarum jam.

Namun, ada syarat lain juga yang harus diperhatikan yaitu Pedro Acosta lah yang memenangkan balapan MotoGP Jerman.

Sebab, hanya rookie dari tim Red Bull GASGAS Tech3 yang berani melakukannya sekarang.

Lahir 20 Mei 2004, Acosta baru akan berusia 20 tahun 48 hari ketika balapan MotoGP Jerman berlangsung pada akhir pekan ini.

Bagi Acosta, GP Jerman nanti menjadi kesempatan terakhirnya untuk memecahkan rekor Marquez ini karena dia sudah melewati usia Marquez di seri berikutnya.

Bagaimana jika Acosta bukan yang menang? Marquez masih mengganggu catatan lain dan ini adalah catatan buruk di MotoGP.

Noda hitam yang dimaksud adalah bagaimana Marquez akan melewati catatan jeda kemenangan terpanjang milik musuh bebuyutannya yaitu Valentino Rossi.

The Doctor pernah mengalami puasa kemenangan selama 996 hari antara GP Malaysia musim 2010 hingga GP Belanda musim 2013.

Jika menang pada akhir pekan ini, periode paceklik Marquez berakhir di angka 987 hari, terhitung sejak kemenangan terakhirnya di GP Emilia Romagna pada 24 Oktober 2021.

Sebaliknya, pembalap berusia 31 tahun itu harus menunggu sampai balapan berikutnya yaitu GP Inggris Raya pada 4 Agustus 2024. Saat itu hitungannya sudah 1.015 hari.