Penjelasan Tentang CrowdStrike yang Sebabkan Windows Blue Screen

Ilustrasi

Jakarta, Satuju.com - Pada Jumat (19/7/2024), akses pada sejumlah layanan Microsoft sempat terganggu. Akibatnya, perangkat Windows di seluruh dunia mengalami blue screen. Belakangan diketahui bahwa masalah disebabkan oleh adanya pembaruan pada sistem keamanan dari perusahaan CrowdStrike.

Buntut dari kejadian ini, banyak orang penasaran dan mencari tahu tentang apa itu CrowdStrike. Di sisi lain, banyak juga yang membandingkan hubungan CrowdStrike dan Microsoft.

CrowdStrike adalah nama sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang keamanan siber. Perusahaan ini bertugas membantu mengelola keamanan perusahaan kliennya di sektor IT.

Diketahui bahwa Microsoft merupakan salah satu klien CrowdStrike.CrowdStrike sendiri telah berdiri sejak tahun 2012 oleh mantan karyawan McAfee, yakni George Kurtz. 

Mitra CrowdStrike sendiri berasal dari berbagai sektor usaha. Mulai dari lembaga pendidikan seperti universitas, perusahaan teknologi, bank global, hingga penyedia kesehatan.

Peran CrowdStrike sendiri cukup krusial. Pasalnya, layanan yang disediakan oleh CrowdStrike berperan untuk menjaga keamanan perusahaan dari serangan siber, ransomware, serta mencegah kebocoran data. Kinerjanya pun baik dan selalu dapat diandalkan.

Di sisi lain, perusahaan siber raksasa ini juga pernah membantu menjalankan investigasi keamanan siber pemerintah Amerika Serikat. CrowdStrike juga pernah terlibat dalam peretas kelompok peretas yang sempat menyerang Sony Pictures pada tahun 2014 lalu.

Salah satu produk unggulan CrowdStrike adalah CrowdStrike Falcon. Produk ini telah digunakan oleh ribuan perusahaan di seluruh dunia untuk melindungi data mereka.

Diduga penyebab blue screen massal pada perangkat Windows di seluruh dunia terjadi akibat adanya masalah pada produk CrowdStrike Falcon Sensor. 

Hal ini pun dijelaskan oleh juru bicara CrowdStrike yang dipublikasikan melalui laman resminya.

Dilaporkan laman ABC, CrowdStrike mengumkan bahwa akan ada pembaruan pada sistem CrowdStrike Falcon pada awal pekan ini, Jumat (19/7/2024). 

Pembaruan ini akan menyediakan kemampuan dalam mendeteksi kebocoran data dengan lebih cepat dan presisi.


BERITA TERKAIT