Soal Kisruh di Menara Kadin, Umar Kei Dicecar 18 Pertanyaan oleh Polisi
Umar Kei
Jakarta, Satuju.com - Terkait kasus interpretasi yang terjadi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Umar Kei rampung dimintai klarifikasi oleh polisi. Umar dimintai klarifikasi selama 3 jam dan dicecar sebanyak 18 pertanyaan oleh penyidik.
“Saya diperiksa hampir 3 jam dengan 18 pertanyaan,” kata dia di Polda Metro Jaya pada Kamis (26/9/2024).
Di hadapan penyidik, Umar mengaku sudah memberikan keterangan soal kronologi kedatangannya ke Menara Kadin. Dia juga membantah tudingan soal adanya aksi pemukulan terhadap pelapor yakni Staf Khusus Ketua Umum Kadin, Arif Rahman.
Dia menilai tudingan Arif adalah hoaks. "Arif bilang saya pukul dia, itu bohong. Itu hoaks. Tadi saya sudah jelaskan ke aparat kepolisian," ujar dia.
Umar mengaku sudah menyerahkan rekaman video pada penyidik. Di sisi lain, dia meminta penyidik untuk memeriksa CCTV. Jika nanti terbukti menyampaikan keterangan bohong, Umar menyatakan siap ditangkap polisi.
“Kalau bohong, saya siap ditangkap, bapak kita,” ujar dia.
Sebelumnya, Arif melaporkan dugaan tindak pengeroyokan dan pembongkaran yang dialaminya ke Polda Metro Jaya. Laporan itu sudah resmi diterima melalui nomor STTLP/B/5591/IX/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 17 September 2024.
Arif menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dia diminta oleh Arsjad untuk memeriksa situasi di Menara Kadin. Ketika tiba di sana, ternyata sudah ada beberapa orang yang berjaga.
“Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada Saudara Umar Kei salah satunya,” ucap dia kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).
Arif kemudian melakukan negosiasi dengan Umar di sebuah ruangan. Negosiasi sempat berlangsung lancar. Sampai, Umar tiba-tiba marah ketika diminta keluar dari ruangan karena dinilai tak berkepentingan untuk membahas masalah di internal Kadin.
Arif mengaku dipukul memakai kaleng minuman. Beberapa orang yang berada di sekitar Umar pun langsung ikut serta melakukan pemukulan. Arif menduga Umar diundang datang ke Menara Kadin oleh pihak yang diduga dari kubu Anindya Bakrie.
Tak berselang lama, Arif melaporkan balik ke Polda Metro Jaya terkait dengan dugaan yang terjadi di Menara Kadin beberapa waktu lalu.
Arif dilaporkan oleh Hermawan Ngabalin yang merupakan teman dari Umar Kei. Laporan itu sudah teregister dengan nomor STTLP/B/5626/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 18 September 2024.

