OJK Ungkap Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman
Jakarta, Satuju.com - Tingkat penyaluran pinjaman industri pegadaian diungkapkan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman mengalami kenaikan 25,83 persen secara year on year (yoy). Total dana pinjaman yang disalurkan mencapai Rp 84,18 triulun per 31 Agustus 2024 lalu.
Agusman mengatakan, peningkatan ini salah satunya karena tingginya kebutuhan masyarakat. “Peningkatan penyaluran pinjaman karena ada peningkatan permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” terang Agusman dalam konferensi pers, Selasa, 1 Oktober 2024.
Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, sebelumnya menyebut fenomena “makan menabung” yang dialami masyarakat Indonesia. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh masyarakat kelas bawah, namun mulai menjalar ke kelas menengah.
“Namun, dalam jangka panjang pola ini dapat menjadi sinyal awal bahwa kelas menengah sedang berjuang untuk mempertahankan gaya hidup mereka,” kata Achmad kepada Tempo, Jumat, 27 September 2024.
Menurutnya, tekanan inflasi pada kebutuhan pokok dan energi yang dibarengi gelombang PHK di berbagai sektor, membuat kelas menengah semakin bergantung pada tabungan untuk kelangsungan hidup. Kendati begitu, kata dia, penurunan tabungan di kelas menengah belum sebesar kalangan bawah.
Selain itu, meski deflasi bisa terjadi di sektor tertentu, menurut Achmad, kenaikan harga kebutuhan pokok seperti pangan dan energi tetap bisa menekan daya beli masyarakat. Hal itu, kata dia, menyebabkan masyarakat terpaksa menggunakan tabungannya meskipun harga beberapa barang lainnya menurun.
Selain itu, Achmad menyebut, pemanasan global seperti ketegangan geopolitik, krisis pangan, dan krisis energi global turut membebani kondisi ekonomi domestik. Hal ini juga menyebabkan masyarakat beralih ke mode bertahan dengan mengandalkan tabungan.

