Nyicil Rumah Selama 15 Tahun, Ini Kisah Wapres Try Sutrisno
Wapres RI ke-6 Try Sutrisno
Jakarta, Satuju.com - Nama Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI, Jenderal (Purn) TNI Coba Sutrisno masuk google trend dalam 24 jam terakhir.
Hal ini seiring Presiden Joko Widodo (Jokowi) tertangkap kamera melewati Try Sutrisno saat perayaan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-79 di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat Sabtu, 5 Oktober 2024.
Padahal, Try Sutrisno nampaknya telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyambutmi tamu undangan satu per satu. Sontak video tersebut menuai tanggapan yang beragam dari masyarakat.
Dalam kanal Youtube Irma Hutabarat-HORAS INANG. Coba Sutrisno pernah mengaku tak pernah punya banyak uang. Meskipun demikian, dirinya pernah menjadi orang nomor satu di militer Indonesia.
Coba Sutrisno bahkan sampai harus mencicil rumah yang ditempatinya selama 15 tahun karena tidak memiliki uang tunai untuk fiskal. Mulanya, Sutrisno bercerita tentang asal usul rumah yang saat ini ditempati dirinya dan keluarganya.
Coba Sutrisno menuturkan, jika rumah tersebut adalah rumah dinas yang pernah ia tempati saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (kasad). Setelah tak lagi menjabat, ia kemudian ditawari untuk membeli rumah dinas tersebut agar bisa ditempati menjadi kediaman pribadi.
"Ini rumah saya bukan korupsi pak ini rumah dari angkatan darat. Jadi setiap kasad boleh beli rumah dinas. Setelah saya jadi kasad jadi panglima," kata Try Sutrisno.
Saat ditawari, Try mengaku bahwa ia tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli rumah tersebut. Padahal, pada saat itu ia termasuk orang yang terpandang jika jabatan melihatnya di militer dan pemerintahan.
Sekitar tahun 1986 kata Try, ia ditawari untuk membeli rumah dinasnya seharga Rp85 juta. Karena tidak memiliki uang, ia kemudian diizinkan untuk mencicil rumah tersebut selama 15 tahun.
"Waktu saya pindah saya dipersilahkan boleh beli rumah dinas, tapi saya bilang saya enggak punya duit. Ini harganya (dulu) Rp85 juta tahun sekitar 86 lebih. Tapi harga itu bisa dicicil 15 tahun," kenang dia.
Pada kesempatan tersebut, Try juga bercerita soal bagaimana ia bisa ditunjuk menjadi Wakil Presiden ke-6 mendampingi Soeharto. Ia mengatakan, ditawari untuk menjadi Wapres tanpa kampanye dan lain-lain.
Coba katakan, dirinya cukup beruntung bisa dipilih menjadi Wapres dengan cara yang cukup mudah. Sebab, jika tidak Mencoba mengaku tidak memiliki uang untuk berkampanye.
"(Dulu) presiden yang memilih wapresnya terus ditanya pak Harto (Soeharto) beliau mau menerima atau tidak. Kalau dia tidak ya cari yang lain lagi tapi untung dulu beliau mau. Jadi kalau saya ikut zaman sekarang mau Wapres enggak bisa pak enggak punya duit," tegas Coba.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar HUT ke-79 di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Kegiatan itu berlangsung pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Dalam perayaan itu, ternyata ada momen di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlihat tidak menyalami Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI, Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno.
Awalnya, Jokowi bersama dengan Irian Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin serta Wury Estu Handayani diminta atau dipersilakan oleh MC dalam acara itu untuk berhenti sejenak di mimbar kehormatan.
Sebelum beristirahat, Jokowi dan Ma'ruf Amin pun menyempatkan diri untuk bersalaman dengan tamu lain yang duduk sejajar dengannya yakni Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), Wapres ke-11 Boediono hingga istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur ) Sinta Nuriyah.
Namun, ketika itu Jokowi terlihat tidak menyalami Try Sutrisno beserta istri yang duduk di sebelah Boediono. Padahal, saat itu jenderal sepuh tersebut sudah berusaha untuk bangun dari kursinya yang sempat dibantu sang istri.
Akan tetapi, Jokowi terlihat justru melewatinya dan langsung bersalaman dengan Sinta Nuriyah yang bersebelahan duduk dengan Tuti Setiawati yang terlihat mengenakan pakaian berwarna hijau.
Karena tidak disalami oleh mantan Wali Kota Solo tersebut, Try Sutrisno pun kemudian kembali duduk. Usai menyalami Sinta Nuriyah, Jokowi langsung kembali ke tempat duduknya melalui meja depan JK dan Boediono.

