Tangkal Kekerasan Anak Di Era Digital, SMKN 3 Bengkalis Gelar Diskusi

SMKN 3 Bengkalis Gelar Diskusi

Bengkalis, Satuju.com - Diskusi tangkal kekerasan terhadap anak digelar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Bengkalis pada Sabtu 23 November 2024.

Diskusi diikuti para pelajar yang menghadirkan Nara Adisumber Sutrisno (Sekdis Kominfotik Bengkalis) dan Teguh Pranata (Analis Pemberdayaan Perempuan dan Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dibuka langsung Kepala SMKN 3 Bengkalis, Kusno.

Kusno dalam Arahnya mengatakan diskusi tersebut membahas dan mendalami permasalahan kekerasan terhadap anak di era digital yang dipandu 

Lebih lanjut Kusno berpesan kepada siswa-siswi untuk mengikuti diskusi dengan tertib dan aktif agar dapat mengetahui langkah-langkah antisipasi seperti apa yang harus dilakukan untuk mengatasi tindak kekerasan di dunia digital. 

"Kepada anak-anak bapak berharap untuk tidak malu-malu bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan, kita terbuka saja, bangun dialog interaktif antara peserta dan narasumber agar kita bisa menggali sebanyak mungkin pengetahuan seputar kekerasan dan langkah-langkah penghentian tidak akan berkelanjutan, "kata Kusno.

Adi Sutrisno membuka sesi dengan memperkenalkan apa itu cyberbullying yang menjadi topik pada diskusi ini, dia mengatakan cyberbullying adalah perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel.

“Cyberbullying atau perundungan dunia maya adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut,” tutur Adi.

Adi mengukapkan anonimitas, akses terhadap anak yang berlimpah, teknologi dan ruang berbagi yang selalu diperbarui, celah hukum yang belum bisa melindungi dan yang terakhir tanpa batas wilayah, waktu, usia menjadi penyebab pelaku kejahatan memilih melancarkan aksinya di dunia maya karena dianggap jauh lebih aman.

Sementara itu, Teguh Pranata menjelaskan salah satu cara menangkal kejahatan di dunia digital dapat dilakukan dengan cara membangun resiliensi digital atau kemampuan menahan tantangan terkait teknologi digital.

“Resiliensi digital yaitu kemampuan individu, organisasi, atau masyarakat untuk menghadapi, menyesuaikan diri, dan pulih dari tantangan atau gangguan yang berkaitan dengan teknologi digital,” ujar Teguh

Teguh juga membagi tips dan trik mengatasi bermain di dunia digital agar terhindar dari kekerasan atau perundungan dunia maya dengan melakukan langkah berhati baja.

"Kita harus berhati baja, apa itu berhati baja? berhati-hati dalam memilih teman dan informasi dan berani menolak saat ada komunikasi yang tidak wajar, bagikan hal-hal positif di dunia digital, konten edukasi, dan pengetahuan baru, jaga privasi dengan tidak menyebarkan data pribadi, saring sebelum sharing," imbuh Teguh.