Cintai dan Jaga Uang Kuno sebagai Bukti Sejarah Perjalanan Republik Indonesia

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Jahrona Harahap, S.Sos., M.M menerima mata uang Rusia terbesar tahun 1912 dari anggota forum Numismatik Indonesia Bapak Sandi Riawan untuk menjadi Koleksi pada Museum Sang Nila Utama. (Poto/istimewa)

Pekanbaru, Satuju.com - Kegiatan Seminar Hasil Kajian Mata Uang Kuno secara resmi dibuka Kepala Upt Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Tengku Leni Rahayu, S.Sos pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi secara terpadu.

ket.poto:  Kegiatan Seminar Hasil Kajian Mata Uang Kuno ini dibuka oleh Kepala Upt. Museum Sang Nila utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ibu Tengku Leni Rahayu, S.Sos dimana beliau menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan menggunakan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) dengan Harapan kegiatan ini dapat menambah ilmu dan wawasan adik-adik pelajar mengenai sejarah Mata Uang indonesia dari sebelum merdeka, merdeka hingga saat ini.

Dalam acaranya, Kepala Upt menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, ia berharap dapat memperdalam pemahaman tentang perjalanan sejarah bangsa kita, serta memperkenalkan berbagai jenis mata uang kuno yang pernah ada, baik di Indonesia maupun dunia.

Ket. Poto: Peserta dan Narasumber 

“Acara ini juga menjadi sarana untuk mendorong diskusi dan kolaborasi antara para ahli, akademisi, dan para penggemar numismatik, sehingga kita dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang ini,” ungkapnya.

Maksud dan tujuan kegiatan acara juga disampaikan yaitu menelusuri sejarah ekonomi, melestarikan warisan budaya, memahami perkembangan teknologi pembutan mata uang untuk mengidentifikasi masyarakat dan peradaban tertentu, serta analisis politik dan sosial.

Dijelaskan pula bahwa pelaksanaan Kegiatan ini dibenbankan pada DAK tahun 2024 UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.

Narasumber kegiatan, Sandi Riawan yang merupakan anggota Forum Numismatik menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi siswa-siswa yang menjadi peserta kegiatan tentang perjalanan uang rupiah dari masa penjajahan hingga kemerdekaan.

“Dengan ini semoga kedepannya, adik-adik siswa bisa paham tentang asal muasal usul muasal hingga mereka mencintai rupiah dari dalam diri mereka ditengah benturan di era ekonomi saat ini,” jelas Sandi didampingi Kurator Museum.

Pada kegiatan ini, Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Jahrona Harahap, S.Sos., MM menerima cindera mata dari Sandi Riawan berupa mata uang Rusia terbesar tahun 1912 untuk menjadi Koleksi di Museum Sang Nila Utama.