Situasi Ekonomi RI Diungkap Pengusaha: Daya Beli Anjlok
Ilustrasi
Jakarta, Satuju.com - Perekonomian Indonesia dilihat Kalangan dunia usaha cenderung stagnan. Hal ini mengacu pada realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir hanya 5%.
“Indonesia juga tetap waspada karena gejala Stagnasi Sekuler sudah terlihat pada pertumbuhan ekonomi Q-3 tahun 2024 yang hanya mampu tumbuh 4,95% (yoy),” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, dalam konferensi pers di kantor Apindo, Kamis (19/12/2024).
Secara lebih jauh, Apindo juga memandang serius pelemahan daya beli masyarakat. Indikatornya adalah deflasi yang terjadi berturut-turut sejak Mei hingga September 2024. Besarnya penurunan jumlah penduduk kelas menengah yang semakin besar, dari 57,33 juta orang pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta orang pada tahun 2024.
"Kelas menengah Indonesia berperan penting dalam mendongkrak konsumsi nasional. Hal ini akan diperparah dengan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% per 1 Januari 2025," terangnya.
Meski demikian, secara keseluruhan pada tahun 2024, Apindo membayangkan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5% (setahun penuh).
“Kontestasi Pilkada serentak dan pola musiman kelahiran-tahun baru pada kuartal terakhir tahun ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan tahunan hingga dapat menyentuh angka 5% (yoy),” kata Shinta.

