IZIN IUPHHK-HA ATAU IPK DIPERTANYAKAN?
Viral Video Diduga Mengangkut Kayu Hasil Hutan, Putra Jati Riau Desak Kapolres Pelalawan
Pekanbaru, Satuju.com - Viralnya sebuah video di media sosial tentang ditemukan nya truk yang diduga mengangkut kayu hasil perambahan hutan (Ilegal Logging) oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan hidup dan Wartawan diwilayah hukum Polres Pelalawan. Penemuan tersebut, LSM dan Wartawan berupaya mempertanyakan dari mana asal usul kayu tersebut. Hal ini membuat pemilik kayu tidak terima.
Sempat terjadi cekcok antara LSM dan wartawan dengan pemilik kayu. Karena tidak terima truk yang mengangkut kayu hasil rambahan hutan yang diduga secara ilegal itu dipermasalahkan. Terlihat juga dengan arogannya pemilik kayu inisial AS, meminta Kartu Tanda Anggota (KTA) wartawan untuk di foto, yang bukan menjadi ranahnya.
Selain itu, terlihat dalam video viral, pemilik kayu juga mengatakan bahwa dirinya memiliki izin, terkesan dengan kesombongan sambil memperlihatkan izin melalui seluler nya.
"Nah ini bang izin saya, jelas bang ya, atas nama saya juga ada, Ali Zamzami Siregar," kata pemilik kayu.
Mencermati dan menyikapi video viral tersebut, sejatinya putra Melayu Riau Budiman, yang sekaligus menyandang profesi jurnalis, angkat bicara. Dirinya sangat peduli dengan keberlangsungan ekosistem hutan di bumi lancang kuning, yang dinilainya semakin hari semakin punah.
Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh LSM dan wartawan itu, sudah mencerminkan upaya untuk melindungi hukum di negara ini.
"Sudah tepat itu, langkah-langkah yang diambil untuk menjaga integritas, keadilan, dan keberlakuan hukum dalam suatu sistem hukum," ucap dia.
Lanjut dia, tindakan itu bertujuan untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan baik, dan hak-hak individu, juga masyarakat harus dihormati dan dilindungi.
"Penegakan dan perlindungan hukum merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan masyarakat yang beradab," jelas Budiman, saat menyampaikan tanggapannya tentang video viral, Selasa (18/2/2025).
Mengacu pada pasal 27 Ayat (1), Setiap warga negara memiliki tanggung jawab bersama untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
"Jadi, Ini bukan hanya sebuah tugas, tetapi juga sebuah panggilan bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melindungi dan menegakkan hukum. Dengan demikian, supremasi hukum, keadilan, dan ketertiban dapat terwujud,* paparnya, yang kerap disapa bang Budi.
Pupusnya hutan di Riau ini berdampak sempitnya habitat hewan-hewan yang ada di Riau, bahkan belakangan ini, sering terjadinya konflik antara manusia dan satwa buas di Riau.
"Saya atas nama putra Melayu Riau, meminta kepada Kapolres Pelalawan agar dapat bersama-sama dengan kami masyarakat asli Riau, menjaga keberlangsungan ekosistem hutan Riau," imbuh Budiman.
Menanggapi video viral tersebut, dirinya mendesak Kapolres Pelalawan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pemilik kayu, benarkah ia pemegang izin IUPHHK-HA atau IPK, yang memiliki hak pengusahaan hutan atau diberi izin pemanfaatan kayu hutan, sehingga bebas mengangkut hasil hutan. Jika tidak segera ambil langkah hukum, sebagai upaya penyelamatan hutan Riau.
Dan jika ada keterlibatan oknum APH diwilayah hukumnya, yang memberikan perlindungan terhadap pelaku perambahan hutan secara tidak sah, kami meminta segera melaksanakan kebijakan, agar tingkat kepercayaan publik terhadap polri kembali meningkat di tahun 2025 ini. Sebagaimana upayakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, kita harus menyadari dampak lingkungan dari perambahan hutan secara tidak memiliki kaidah. Seperti pupusnya hutan-hutan penyanggah pada bagian sungai yang dapat mengakibatkan terjadinya erosi jika tidak dilakukan reboisasi. Hutan penyanggah tidak lagi berfungsi yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir. Begitu juga dengan hutan lindung. Hutan ini berfungsi untuk melindungi keberlangsungan ekosistem hutan, agar tidak terjadinya konflik atara manusia dengan satwa.
"Jadi saya atas nama putra Jati Riau, meminta agar tindak tegas pelaku perambahan hutan secara tidak sah (Stop Ilegal Logging) di Riau, kelak dampak lingkungannya, kami masyarakat Riau yang akan merasakan," tutup Budiman. (Bd)

