Hari Raya Enam di Muara Uwai Dihadiri Danrem 031/WB, Gubernur Riau dan Kapolda

Hari Raya Enam di Muara Uwai Dihadiri Danrem 031/WB, Gubernur Riau dan Kapolda

Muara Uwai, Satuju.com - Masyarakat Desa Muara Uwai, Kabupaten Kampar, Riau, kembali melaksanakan tradisi tahunan yang unik usai Hari Raya Idulfitri, yakni perayaan Hari Raya Enam atau dalam bahasa setempat dikenal dengan Aghi Ghayo Onam. Tradisi ini digelar setiap tanggal 8 Syawal, setelah masyarakat menjalani enam hari puasa sunah di bulan Syawal.

Tahun ini, perayaan Aghi Ghayo Onam jatuh pada 08 Syawal 1446 H atau 07 April 2025 M dan dihadiri langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, M.Si, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, SIK, serta Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono. Kehadiran rombongan Forkopimda Riau disambut hangat oleh Forkopimda Kabupaten Kampar, termasuk Bupati Kampar Ahmad Yuzar, S.Sos., MT, Wakil Bupati Hj. Misharti, S.Ag., M.Si., Sekda Kampar H. Hambali, SE, MBA, MH, serta jajaran TNI, Polri, pengadilan, Kemenag, dan OPD setempat.

Setelah transit dan berdecak makanan khas Kampar di Rumah Lontiok, rombongan melanjutkan kegiatan ziarah kubur dan doa bersama di pemakaman umum Dharun Nahdo Tawalib Bangkinang. Usai ziarah, kegiatan dilanjutkan dengan tradisi makan Bajambau Basamo yang digelar di TPA Baiturrahman Ujung Kampung, Dusun Kampung Godang, Desa Pulau Lawas.

Dalam Perayaannya, Bupati Kampar Ahmad Yuzar mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran para pejabat tinggi provinsi yang juga merayakan tradisi Rayo Onam di wilayahnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Riau, Danrem, dan Kapolda Riau yang telah menyempatkan hadir di acara tradisi Aghi Ghayo Onam ini. Ini menjadi bentuk perhatian dan dukungan terhadap pelestarian budaya masyarakat Kampar, khususnya di wilayah Kecamatan Bangkinang,” ucap Ahmad Yuzar.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan apresiasinya terhadap konsistensi masyarakat Kampar dalam menjaga tradisi ini.

“Saya mengapresiasi masyarakat Kampar, khususnya di Bangkinang, yang setiap tahunnya menjalankan dan menjaga tradisi Rayo Onam ini. Tradisi ini bukan hanya budaya, tapi juga menjadi ajang silaturahmi yang memperkuat kebersamaan di masyarakat tengah,” kata Gubernur.

Perayaan Aghi Ghayo Onam menjadi salah satu warisan budaya yang terus hidup dan lestari di tengah arus modernisasi. Selain menjadi ajang religius dan sosial, tradisi ini juga menunjukkan kuatnya ikatan kekeluargaan dan nilai gotong royong di kalangan masyarakat Kampar.